bakabar.com, MARTAPURA - Pemkab Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rakor bersama stakeholder untuk membahas antisipasi potensi cuaca ekstrem di musim hujan, Selasa (22/10).
Rakor dilakukan guna penanggulangan dan antisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, gelombang pasang laut, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Plt Kalak BPBD Banjar, Agus Siswanto, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Abdullah Fahtar menjelaskan upaya yang harus dilakukan bersama adalah memahami cuaca.
“Hasil kajian dari perkiraan cuaca BMKG di akhir bulan Oktober ini terjadi curah hujan yang signifikan, terutama di daerah Kecamatan Karang Intan dan Aranio. Padahal, perkiraan curah hujan secara keseluruhan awal November. Bahkan perkiraan curah hujan penuh mulai awal Januari 2025,” rincinya.
Dari data perkiraan cuaca disimpulkan akan mengantisipasi bencana angin puting beliung dan angin kencang, "Bersama Bidang Kedaruratan dan Logistik juga Tim Reaksi Cepat (TRC), kami ini mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan,” jelas Abdullah.
Ketika potensi bencana berada di depan mata, Abdullah mengakui persiapan ini untuk sumber daya manusia masih terbatas terbatas, "Namun perlengkapan khusus untuk kekurangan air atau dampak kekeringan terbilang cukup. Kami punya lima tangki besar berukuran 6.000 liter untuk suplai air bersih,” tukasnya.
Sementara terkait ketentuan dan mekanisme pemberian bantuan bagi warga yang terdampak bencana, BPBD sebagai koordinator pelaksanaan kebencanaan, bekerja sama dalam tindak lanjutnya dengan pihak lainnya.
“Yakni Dinas sosial (P3AP2KB) Banjar, dan di sisi lain ada dari pihak DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), mereka juga ikut dalam penanganan kebencanaan ini,” tutupnya.