News

Gunung Semeru Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Kondisi Angin Kencang

Gunung Semeru kembali memuntahkan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu. Abu tebal membumbung itu mencapai 700 meter.

Featured-Image
Pagi Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi Kolom Abu Tebal Setinggi 700 Meter, Kondisi Angin Kencang/Dok PVMBG

bakabar.com, JAKARTA - Gunung Semeru kembali memuntahkan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut pada pagi ini, pukul 07.29 WIB, Rabu (1/2).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, PVMBG, Sigit Rian Alfian dalam laporannya menyebut letusan erupsi teramati mengeluarkan kolom abu setinggi 700 meter dari atas puncak gunung.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 80 detik," kata Sigit, dikutip bakabar.com.

Sementara sejumlah relawan melaporkan, kondisi angin sejak kemarin malam di kawasan Gunung Semeru cukup kencang. Hingga sekitar pukul 06.00 WIB tadi, ditemukan sebuah warung di lereng Gunung Semeru kawasan Curah Kobokan roboh.

Baca Juga: Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar Sebanyak 6 Kali sampai 1.000 Meter

Pada pengamatan periode pukul 18.00-00.00 WIB, memang dilaporkan terjadi angin kencang.

"Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah utara," ujarnya.

Sementara pagi ini, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang melintas di jalur alternatif Tol Cikali (Curah Koboan) arah Lumajang dan Malang selalu waspada.

Jalur tersebut memang melintasi aliran lahar dingin, sehingga seringkali dilakukan penutupan saat terjadi banjir lahar.

Baca Juga: Erupsi Semeru: Terdengar 4 Kali Letusan dan Ketinggian Asap 1.000 Meter

Sigit menyebut, pada periode pengamatan pukul 00-00 sampai 06.00 WIB, terjadi 16 kali erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, durasi 60-130 detik.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Sebab Gunung masih berstatus level 3 atau siaga, apalagi saat hujan lebat karena berpotensi terjadi banjir lahar.

Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk," tulisnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner