Polemik Universitas Brawijaya

EM UB Desak Wakil Rektor III Minta Maaf Buntut Pembekuan Program Kerja

Eksekutif Mahasiswa UB mendesak Wakil Rektor III untuk meminta maaf secara terbuka atas pembekuan program kerja EM UB

Featured-Image
Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya desak Wakil Rektor III minta maaf (22/6). Foto: apahabar.com/HanaaSeptiana

bakabar.com, SURABAYA - Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) akan melakukan aksi di depan kantor Rektorat UB hari ini, Kamis (22/6). Aksi ini merupakan tindak lanjut desakan EM UB kepada Wakil Rektor III untuk meminta maaf secara terbuka atas pembekuan program kerja EM UB.

EM UB menyebut pembekuan program kerja bermula dari sederet aksi mahasiswa dan EM UB beberapa waktu terakhir. Pertama, saat EM UB melakukan protes pemberian gelar honoris causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir pada 3 Maret 2023.

Presiden EM UB, Rafly Rayhan Al Khajri menduga, Rektorat sudah membekukan EM UB secara halus sejak aksi itu. Sebabnya, tidak ada anggaran yang cair ketika EM UB mengajukan berbagai proposal kegiatan kepada Rektorat.

Baca Juga: Narkoba Diselundupkan di Kampus, Rektorat UNM: Kami Lakukan Penyelidikan!

Kedua, saat EM UB melakukan aksi solidaritas usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang pada 15 Maret 2023. Aksi ketiga adalah saat EM mengkritik penghargaan Kemendikbud kepada UB sebagai Perguruan Tinggi pelaksana Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPPKS) terbaik pada 30 Mei 2023.

"Kami memiliki data penanganan kasus kekerasan seksual yang mangkrak sepanjang 2022 dan kasus 2023 yang masih dalam proses,” papar Rafly kepada awak media, Rabu (21/6).

Karena berbagai aksi itu, Rafly sebagai perwakilan EM UB sempat dipanggil pihak rektorat pada Senin (â…š). Saat pemanggilan itu, Rafly merasa ditekan karena diminta pihak Rektorat untuk melakukan take-down seluruh kritik EM UB di media sosial. 

Baca Juga: Terduga Teroris Rumahnya Digeledah di Surabaya, Ditangkap di Malang

Jika tidak dilakukan, maka ada konsekuensi yang harus diterima. Yakni Rafly akan dicopot jabatannya sebagai Presiden EM UB.

“Saya diancam akan dicopot jabatannya oleh pihak Kemahasiswaan Rektorat UB," ungkap Rafly.

EM UB pun tak menggubris permintaan Rektorat tersebut. Walhasil, seluruh program EM UB tidak diberi anggaran hingga saat ini.

“Parahnya, kami tidak boleh pakai fasilitas kampus sama sekali sejak 18 Juni 2023," kata dia.

Rafly menyampaikan bahwa pembekuan program kerja itu memang tidak secara resmi atau berbentuk Surat Keputusan (SK). Melainkan dengan cara menahan hak administrasi dan keuangan EM UB sampai hari ini.

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan di Malang Terbakar, Puluhan Kios Ludes

EM UB juga mengaku telah mengajak Wakil Rektor III Setiawan Noerdajasakti untuk berdialog. Namun, Setiawan malah tampak menghindar. 

Lebih lanjut, Rafly menyebut bahwa upaya intimidasi dan ancaman dari Rektorat semakin sering. Tidak hanya kepada dirinya, namun juga rekan-rekanya di EM UB.

Hal ini baru saja terjadi kemarin saat salah satu pengurus EM UB meminta tanda tangan surat peminjaman tempat. Dia malah diminta menyebut data-data pribadi seperti nama, nomor induk mahasiswa (NIM), jurusan hingga fakultas.

“Hingga akhirnya dia dicari salah satu staf rektorat di fakultasnya," ungkap Rafly.

Baca Juga: Polresta Malang Kota Telusuri Aset Rumah Tersangka Robot Trading

Pihak EM UB juga sempat menunggu itikad baik dari Setiawan untuk meminta maaf secara terbuka atas pembekuan yang dilakukan hingga kemarin. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi dan EM UB pun akan melakukan aksi hari ini untuk mendesak Setiawan meminta maaf.

“Kami juga meminta Wakil Rektor III menandatangani piagam kedaulatan mahasiswa," ujar Rafly. 

Tanggapan Rektorat UB

Sebelumnya, Wakil Rektor III UB Setiawan Noerdajasakti sempat memberikan tanggapan terhadap desakan itu. Setiawan mengaku tidak pernah secara resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) atau pengumuman pembekuan program kerja EM.

“Selama ini kampus UB baik-baik saja," terang Setiawan saat dikonfirmasi awak media (18/6).

Setiawan juga menegaskan bahwa dirinya juga tengah fokus untuk memberikan dukungan kepada organisasi maupun lembaga untuk meraih prestasi.

Editor
Komentar
Banner
Banner