Ekonomi Digital

Ekonomi Digital, Aftech: Potensi Sangat Besar namun Literasi Rendah

Direktur Pemasaran, Komunikasi, dan Pengembangan Masyarakat Aftech Abynprima Rizki menjelaskan potensi industri keuangan digital di Indonesia berkembang pesat.

Featured-Image
Open Finance Summit 2023 di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Juni 2023. apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Pemasaran, Komunikasi, dan Pengembangan Masyarakat Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Abynprima Rizki menjelaskan potensi industri keuangan digital di Indonesia sangat berkembang pesat. Dari data data South East Asia Google, Temasek, and Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai USD20 miliar.

“Akan terus naik hingga USD390 miliar di tahun 2030,” ujar Abyn dalam acara Open Finance Summit 2023 di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/6).

Aftech merupakan asosiasi penyelenggara fintech dengan anggota lebih dari 350 perusahaan dan mencakup lebih dari 25 model bisnis. Visinya untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui inovasi keuangan digital.

Namun, di tengah pesatnya industri digital di Indonesia, ada sejumlah tantangan yang harus dilalui. Yaitu keamanan digital dan masih rendahnya angka literasi digital di Indonesia.

Baca Juga: Rakernas KADIN, Arsjad: Pentingnya Penguatan Ekosistem Ekonomi Digital

Indeks literasi digital Indonesia pada 2022 berada di level 3,54 poin dari skala 1-5. Sedangkan indeks inklusi sebesar 85,10% dan literasi masih 49,68%.

"Ini gap masih jauh, ini yang menjadi tantangan bersama pelaku industri keuangan," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan Open Finance Summit mampu menjadi wadah untuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat.

“Kolaborasi dalam Open Finance Summit dan kegiatan lainnya bisa untuk meningkatkan edukasi dan literasi bagi masyarakat. Terpenting dalam meningkatkan keuangan digital khususnya fintech adalah bagaimana kita menjaga digital trust,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun 2027, Kadin: Pertumbuhan Ekonomi Digital Capai Rp 3.216 Triliun

Soal cyber security, Abyn menjelaskan pemakaian payment gateway bagi perusahaan anggota Aftech harus memenuhi standarisasi. Sehingga, Aftech terus mendorong GRC atau tata kelola anggotanya untuk dapat memenuhi mandatory bagi seluruh perusahan fintech di Indonesia.

Aftech sendiri memiliki struktur organisasi lengkap untuk mendapat melihat market conduct yang dilakukan seluruh pelaku indutri fintech di Tanah Air.

“Termasuk Aftech dalam mengambil peran untuk terus mengawasi, memonitor, mendorong sinergi dan kolaborasi seluruh pelaku industri,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner