5. 4 Bank Terbesar di Indonesia Berkontribusi Merusak Hutan
Hasil riset TuK Indonesia menemukan aliran dana dari empat bank teratas di kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 yang masuk ke sektor yang merisikokan hutan. Keempatnya di antaranya Mandiri, BCA, BNI, dan BRI.
Direktur Eksekutif TuK Indonesia, Linda Rosalina mengatakan sebanyak Rp177 triliun atau USD12,5 miliar total utang dan penjaminan empat bank itu tersalurkan para dua sektor yang merisikokan hutan sepanjang 2019-2022.
"Tentu nilai itu bisa jauh lebih besar lagi karena ini baru dua sektor (palm oil dan pulp paper) kita belum tahu ini yang di sektor batu bara, minyak, gas dan lain sebagainya," kata dia dalam Seminar Kritik Masyarakat Sipil untuk Pembiayaan Hijau yang Kredibel dan Transpran, Kamis (7/12).
6. Alasan DKI Jakarta Sudah Tak Layak Jadi Ibu Kota Negara
Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat mendesak. Sebab, kondisi DKI Jakarta saat ini sudah tidak lagi efisien sebagai ibu kota negara lantaran sederet permasalahan.
Terlebih, rencana awal pemindahan ibu kota negara sudah dilakukan sejak era Presiden Soekarno hingga era Presiden Soeharto. Karena itu, kata Bambang, langkah pemerintah membuka investasi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah tepat. Anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit.
7. Respons Santai Bos OIKN soal Pakuwon Ngerem Pembangunan
Setelah proses groundbreakingPakuwon ternyata belum juga melangsungkan pembangunan megaproyek superblocknya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kondisi kontur tanah hingga perencanaan infrastruktur yang melatarinya.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan itu adalah hal yang wajar. Apalagi melihat daya permintaan yang tinggi setelah masuknya Investor swasta.
"Memang kalau kita lihat sekarang dinamika di lapangan ini luar biasa di proyek strategi nasional (PSN). Apalagi begitu dimulainya investor dari swasta," katanya dalam kegiatan Media Center Menuju Indonesia Maju 2045 dikutip Jumat (8/12).