Regional

Saluran Irigasi Kering, Petani Desa Karang Jawa HSS Terdampak

Saluran irigasi yang mengalirkan air di wilayah Desa Karang Jawa Kecamatan Padang Batung HSS dan sekitarnya mengalami kekeringan sehingga para petani terdampak.

Featured-Image
Kondisi pintu saluran irigasi ditumbuhi rumput lantaran sudah sekitar satu tahun mengalami kekeringan. Foto-Ahmad Syaifin Nuha

bakabar.com, KANDANGAN - Saluran irigasi yang mengalirkan air di wilayah Desa Karang Jawa Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan sekitarnya mengalami kekeringan sehingga para petani terdampak.

Kepala Desa Karang Jawa, Muhammad Zaini mengatakan bahwa saluran irigasi di desa mengalami kekeringan diperkirakan sudah selama satu tahun.

"Sudah satu tahun tidak mengalir. Menurut informasi karena tanggul irigasi pada bagian hulu atau atas jebol," kata Zaini, Senin (07/04).

Pihaknya menjelaskan, akibat tanggul irigasi jebol para petani disejumlah desa juga terdampak seperti di Desa Karang Jawa, Kaliring, dan Desa Pandulangan.

"Kalau di Desa Karang Jawa diperkirakan mencapai ratusan hektar lahan pertanian terdampak. Sebelumnya bisa menanam padi dua kali sekarang satu kali, hanya memanfaatkan hujan dalam setahun," terang Zaini.

Warga berharap, saluran irigasi tersebut bisa lekas diperbaiki sehingga masyarakat bisa menerima manfaat baik untuk sektor pertanian maupun digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian HSS Muhammad Noor menyampaikan bahwa jebolnya tanggul irigasi telah diketahui dan disampaikan kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan.

"Sudah disampaikan langsung oleh Pak Bupati HSS. Insyaallah bulan ini kita akan berkunjung ke BWS untuk membicarakan tata kelola air di Kabupaten HSS," ungkapnya.

Fungsi irigasi tersebut yang utama adalah untuk pertanian dalam rangka ketahanan pangan meningkatkan produktivitas padi dengan harapan bisa dilakukan penanaman dua sampai tiga kali dalam satu tahun.

"Kami (Pemkab HSS) akan segera melakukan pembicaraan bersama dengan BWS terkait dengan tata kelola air di Kabupaten HSS," tuturnya.

Bupati HSS Syafrudin Noor menyampaikan, tata kelola air akan menjadi fokus utama program kerja Bupati HSS Syafrudin Noor dan Wakil Bupati HSS Suriani lantaran 60 persen penduduk Kabupaten HSS bekerja sebagai petani.

"Sungai di wilayah kita sudah mengalami pendangkalan sehingga aliran air kurang baik tidak seperti yang kita harapkan," kata Bupati HSS selepas panen raya di Desa Padang Batung.

Bupati Syafrudin Noor menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BWS untuk melakukan normalisasi sungai dan dilanjutkan dengan perbaikan Bendungan Amandit.

"Nantinya pemerintah daerah akan mengatur tata kelola air seperti saluran irigasi tersier maupun normalisasi sungai-sungai kecil sehingga aliran air bisa sampai ke persawahan masyarakat," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner