bakabar.com, BANJARMASIN – Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Kalsel menyebut bahwa organisasinya harus netral di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, warga Nahdiliyin tetap diwajibkan berperan aktif dalam Pemilu.
“NU bukan partai politik, tapi organisasi Islam yang bersifat netral. Dukungan kita untuk KH Ma’ruf pun karena ada ikatan emosional sebagai sebagai seorang anak ke ayahnya. Masa kita anak, tidak mengikuti arahan ayah,” terang Ketua PWNU Kalsel, Abdul Haris Makkie usai hari lahir NU Ke 93 dan pelantikan PW ISNU Kalsel, di kampus NU Kalsel, Sabtu (26/1/2019).
Masih di tempat yang sama, Rais Aam NU KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa warga Nahdatul harus all out untuk memenangkan dirinya yang berpasangan dengan Joko Widodo pada Pilpres mendatang.
“Mereka menyampaikan kepada saya akan menargetan setidaknya 70% suara warga NU di Kalsel. Itu sama dengan target secara nasional,” ucap wakil presiden nomor urut 01 itu.
Baca Juga:Sering ke Kediaman Kiai Idham Chalid, Kiai Ma'ruf: Beliau Luar Biasa
Ia menerangkan keputusan dukungan NU tersebut menyangkut kehormatan ulama di Indonesia. Jangan sampai, kebijakan dukungan ini menyerang ulama dengan kekalahan. Apabila sampai warga NU tidak memilih pasangan nomor urut 01, maka menurutnya pemerintah bisa tak akan lagi bersinergi bersama struktur kepemerintahan nanti.
“Itu agar NU tampil kuat dalam setiap pemerintah manapun. Karena ulama organisasi yang paling besar dimiliki Indonesia,” terangnya.
Kyai menambahkan, walaupun kali ini dirinya saat ini datang di bumi lambung mangkurat sebagai calon Wakil Presiden Indonesia. Maka nanti, harapnya dirinya datang dengan jabatan baru sebagai orang nomor dua di negara kedaulatan itu.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif