bakabar.com, BANJARBARU - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin direncanakan menghadiri haul ke-218 Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan.
Kedatangan Wapres terungkap dalam rakor persiapan haul akbar ke-218 Datu Kelampayan oleh Pemprov Kalsel di ruang PM Noor, Setdaprov Kalimantan Selatan.
Haul Datu kelampayan sendiri akan dilangsungkan 6 Syawal 1445 Hijriah atau bertepatan 15 April 2024 di Masjid Tuhfaturroghibin, Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar. Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa, akan mengisi tausiah.
Sedangkan panitia menyiapkan sedikitnya 200 blek beras lengkap dengan lauk-pauk. Sementara Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, menyumbangkan 100 ekor sapi untuk pelaksanaan haul.
Jumlah tersebut diperkirakan mencukupi untuk ratusan ribu jemaah yang hadir, ditambah makanan dari donasi warga. Semuanya dimasak gotong royong di dapur umum tim inti, ditambah 32 dapur umum tambahan.
Adapun tenda yang disiapkan dari perbatasan Dalam Pagar Desa Akar Baru hingga jembatan dekat Masjid Tuhfaturroghibin. Kemudian disediakan 37 warung gratis untuk jemaah di sejumlah lokasi.
"Gubernur menginginkan haul ini digaungkan hingga ke tingkat nasional bahkan internasional," papar Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Selasa (26/3).
Juga disiapkan sarana penyeberangan jemaah dengan kapal dan bantuan rekayasa lalu lintas. Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan, jalan akan ditutup sejak pukul 07.00 Wita.
Rekayasa lalu lintas yang diserahkan kepada Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda Kalsel dengan skenario menyesuaikan standar protokol wapres. Termasuk urusan titik penyeberangan, parkir kapal dan pengaturan lain.
Datu Kelampayan lahir di Lok Gabang, Astambul, Banjar 17 Maret 1710 Masehu (1122 Hjiriah). Mufti Kerjaaan Banjar ini wafat di Dalam Pagar, Martapura Timur, 3 Oktober 1812 Masehi (1227 Hijiriah) dan dimakamkan di Kelampayan.
Datu Kelampayan merupakan pengarang kitab Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan muslim bermazhab Imam Syafi’i di Asia Tenggara. Sabilal Muhtadin juga menjadi referensi keilmuan di Universitas Al Azhar.
