bakabar.com, JAKARTA - Kepolisian akhirnya menetapkan status buat Ketua KPK Firli Bahuri. Hampir sebulan polisi periksa Firli. Penuh drama. Dari absen pemeriksaan, tutupi wajah hingga ngaku mobilnya raib.
Peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman Herdiansyah mengatakan polisi juga punya andil dalam kasus pemerasan Mentan. Dia lihat Polda Metro Jaya goyah. Ada sebabnya polisi jadi ragu.
Firli sempat menyerang Kapolda Metro Jaya juga eks anak buahnya di KPK. Lewat korupsi sapi. Tapi tanpa bukti. Namun, dibalik layar drama. Castro sapaan akrabnya ikut memberi apresiasi buat Korps Bhayangkara.
"Polda Metro Jaya terlalu peragu. Firli cari posisi tawar lewat serangan balik. Tontonan ini tentu saja buruk buat mata publik. Tapi Polda Metro Jaya tetap harus kita apresiasi," tutur dia kepada bakabar.com, Kamis (23/11).
Baca Juga: Jadi Tersangka, Firli Terancam Hukuman Seumur Hidup! â©
Dia menambahkan Firli harus mengundurkan diri dari jabatannya. Kalau tak dilaksanakan. Presiden harus segera memberhentikannya.
"Presiden jangan pura-pura tidak mendengar. Sebab presiden punya tanggungjawab untuk menyelamatkan kepercayaan publik terhadap KPK," tutur dia.
Senada, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni minta Ketua KPK Firli Bahuri mengundurkan diri usai ditetapkan sebagai tersangka.
“Seharusnya FB (Firli Bahuri) dengan inisatif mengundurkan diri atas status yang sudah diterima,” kata Sahroni, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Peneliti Antikorupsi Minta Firli Langsung Ditangkap Usai Jadi TSK
Sahroni mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya yang serius menangani kasus menyeret ketua KPK.
“Pertama apresiasi buat kinerja kepolisisan karena mungkin masyakarat tunggu pada proses perkara yang menyita pengelihatan publik.
Dan ini, kata Syahroni menunjukkan kepolisian serius menangani perkara yang dimaksud tentang pemerasan itu. Akhirnya baru tadi malam yang bersangkutan tersangka.