bakabar.com, SAMPIT - Setelah hampir semalam suntuk diguyur hujan lebat atau sekitar 12 jam lamanya, membuat kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, dikepung banjir, Senin (29/4).
Ketinggian di kisaran 25 centimeter hingga selutut orang dewasa.
Pantauan media ini di sejumlah ruas jalan Kota Sampit, seperti pada sekitar jalan Suprapto Selatan, Kopi Selatan, Anang Santawi, Anggur 2 sampai Anggur 5, H Ahmad, Sawahan Teratai 4, Komplek Graha Pramuka serta jalan DI Penjaitan tampak ketinggian air telah masuk ke rumah.
Pengendara yang melintas harus lebih ekstra hati-hati.
"Banjir ini selalu terjadi jika hujan lebat, apa lagi hampir semalaman, ditambah air sungai pasang, pasti air semakin tinggi. Aliran drainase disekitar sini juga tidak lancar mengalir, membuat air lambat turun," keluh Khalik, salah seorang warga jalan Suprapto Selatan.
Hal senada juga diungkapkan Haris, salah seorang warga Sampit. Ia menyayangkan penataan saluran pembuangan yang kurang bagus.
Bahkan ada masyarakat yang kurang menyadari saat membangun rumah atau toko dengan tidak memperhatikan drainase yang juga menjadi penyebab air menggenang disekitar lokasi banjir.
"Memang sudah selayaknya saluran drainase disekitar jalan Suprapto, Anang Sentawi dan DI Penjaitan diperbaiki, terlebih anak sungainya sehingga bisa berfungsi dengan baik," ujarnya.
Masniah juga meminta pemerintah mengambil tindakan tegas, jika ada bangunan lantai jembatan rumah atau toko warga yang tidak memperhatikan drainase.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Suparmadi, saat meninjau lokasi banjir, karena kebetulan lokasi banjir berada tidak jauh dari kediamannya, mengimbau agar pengendara berhati-hati melintas terutama di jalan Suprapto Selatan-Anang Sentawi, karena genangan air cukup tinggi.
"Cukup memprihatinkan juga apa lagi ketika diguyur hujan lebat sekitar 3 jam atau lebih, jalan Suprapto Selatan dan simpang empat Jalan Anang Sentawi selalu airnya cukup tinggi, pengendara juga tidka berani lewat, karena takutnya kendaraannya akan macet atau rusak," terangnya
"Persoalan ini juga sudah kita sampaikan di grup Whatsapp khusus kepala OPD dan juga pimpinan Daerah ini, agar bisa menjadi perhatian," pungkasnya.