Masih segar di ingatan kita bagaimana pengguna Tik Tok dan penyuka K-Pop bisa mempermalukan kampanye Preiden Donald Trump saat ampanye di Tulsa, Amerika Serikat.
Pengguna Tik Tok mendaftar ratusan ribu tiket untuk kampanye demi untuk lelucon (prank). Akun resmi kampanye Trump @TeamTrump mem-posting twit yang meminta pendukung untuk mendaftar tiket gratis menggunakan ponsel. Ribuan pengguna Tik Tok dan K-Pop ramai mendaftar, tetapi kemudian tidak muncul.
Kekuatan Tik Tok adalah algoritma unik yang mendukung konten berdasarkan interaksi, ketertarikan dan eksplorasi pengguna sehingga bisa lebih viral. Algoritma Tik Tok membuat audiensi di Indonesia hingga luar Asia Tenggara untuk ikut aktif di konten tertentu, melalui berbagai interaksi dan likes melalui for you page (fyp).
Di Indonesia, kaum muda pengguna Tiktok secara strategis memakai media sosial ini untuk menyatakan sikap protes terhadap undang-undang yang kontroversial UU Cipta Kerja. Ada banyak video konten yang dikemas secara receh, dan disukai hingga jutaan orang, serta diomentari audiens lintas negara.
Dengan kekuatan seperti itu, Tik Tok harus menjadi senjata utama bagi setiap kandidat capres. Tik Tok adalah kekuatan pengubah, yang bisa menggelembungkan satu isu dengan cepat, juga bisa menenggelamkan seseorang dengan cepat.
***
Pilpres tahun 2009 adalah awal mula kampanye melalui Facebook dan Twitter. Tahun 2014 , Facebook masih tetap berjaya, namun perlahan Instagram mulai menguat. Tahun 2019, Instagram mulai menggeser Facebook. Kini, tahun 2024 adalah eranya Tik Tok merajai semua platform media sosial.
Bagaimana menjelaskan posisi Gibran Rakabuming yang jauh meninggakan Ganjar, Prabowo, Anies, dan Mahfud dalam survei di Tik Tok?
Pertama, Gibran adalah sosok pemimpin yang paling diinginkan anak-anak muda pengguna Tik Tok Gibran mewakili karakter pekerja, serta berani berpihak pada keinginan anak muda. Itu terlihat dari polemik mengenai Piala Dunia U-20 di mana Gibran terus menyampaikan konsistensi agar ajang itu digelar, dan berani mengabaikan suara partai.