bakabar.com, JAKARTA - Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana membongkar strategi dan siasat Presiden Jokowi menghadapi Pemilu 2024.
Denny menuding siasat Jokowi beserta orang di lingkaran Istana mempersiapkan sejumlah skenario dari penundaan Pemilu hingga penjegalan Anies Baswedan dalam laga Pilpres 2024.
"Sudah saya sampaikan, Jokowi menggunakan 9 strategi 10 sempurna. Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden," kata Denny dalam keterangannya, Rabu (21/6).
Baca Juga: Denny Indrayana Tuding KPK Segera Tersangkakan Anies Baswedan!
Denny menerangkan siasat kedua yang hendak dilakukan Jokowi yakni mengubah konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan.
"Sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode," ujarnya.
"Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik," lanjut dia.
Kemudian Jokowi juga dinilai akan menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum untuk membuka daya tawar politik. Terutama dalam penentuan konfigurasi koalisi menuju Pilpres 2024.
"Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres," imbuh dia.
Baca Juga: Denny Tuding Kasus Mentan Syahrul Limpo Demi Jegal Anies Baswedan
"Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya," kata dia melanjutkan.
Lebih lanjut Jokowi juga diklaim akan menyiapkan formasi hakim konstitusi untuk memenangkan sengketa Pilpres 2024.
Jokowi juga bakal bermain politik dua kaki dengan mengalirkan dukungan kepada Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
"Tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto," sebutnya.