Lereng Gunung Sindoro

Curug Merak, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Sindoro

Perjalanan menuju Curug Merak di lereng gunung Sindoro tak mudah. Tapi keindahan alam yang ditawarkan sangat menyegarkan mata.

Featured-Image
Curug Merak Temanggung (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, TEMANGGUNG - Perjalanan menuju Curug Merak di lereng gunung Sindoro tak mudah. Tapi keindahan alam yang ditawarkan sangat menyegarkan mata.

Pemandangan di Temanggung tepatnya di lereng gunung Sindoro memang tak pernah gagal memanjakan mata setiap pengunjung yang datang. Beragam kekayaan alam dan potensi wisata bisa menjadi tujuan pengunjung yang ingin refresing dan beristirahat dari hirukpikuk kota.

Salah satu wisata alam yang cocok untuk dikunjungi saat berlibur ke Temanggung adalah Curug Merak yang berada di Dusun Dawe, Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.

Curug Merak atau air terjun merak ini disebut-sebut sebagai surga baru yang masih tersembunyi lantaran lokasinya yang belum banyak dikunjungi masyarakat.

Pemandangan Curug Merak memanjakan mata karena membelah kawasan hutan di wilayah tersebut. Tak hanya itu, air di Curug Merak juga sangat jernih dan segar sebab destinasi ini masih terjaga maka terlihat sangat asri.

Baca Juga: Umbul Jumprit, Kisah Mitologi di Hulu Sungai Progo Kaki Gunung Sindoro

Perjalanan Tak Mudah untuk Pemandangan Mewah

Lokasi yang lumayan jauh dan terjalnya medan yang harus dilalui malah jadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan yang haus akan petualangan.

Sebab, untuk menuju Curug Merak, harus menempuh jalur dengan berjalan kaki sejauh 500 meter melalui jalan setapak dengan kondisi jalan yang naik turun.

Masyarakat setempat yang turut mengelola Curug Merak, Sumitro menyarankan, pengunjung untuk menitipkan kendaraannya ke rumah penduduk agar bisa menuju lokasi dengan aman.

“Curug Merak memiliki jalur tantangan. Tetapi saat sudah sampai, semua terbayar dengan pemandangan yang sangat indah. Kami jamin,” kata dia.

Dia menambahkan, sejauh ini Curug Merak memang belum memiliki fasilitas yang cukup memadai, termasuk kuliner, tempat parkir atau kamar kecil. Sebab, pengelolaannya pun masih dilakukan secara swadaya oleh para pemuda di desa sekitar.

Oleh karenanya, pengunjung yang masuk ke kawasan curug tidak akan ditarik tiket satu rupiah pun alias gratis.

Kendati memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan tempat wisata unggulan, namun sejauh ini baru dikunjungi oleh segelintir wisatawan saja.

Termasuk warga di dusun atau desa sekitar ditambah dengan para muda-mudi yang memang memiliki jiwa petuang.

“Potensi untuk terus berkembang di Curug Merak ini masih sangat terbuka. Tinggal butuh perhatian dari berbagai pihak terkait serta jangan sampai disentuh oleh tangan-tangan jahil agar keasriannya terus terjaga,” kata Sulasdi.

Sementara itu, pengunjung asal Magelang, Nur (26) mengaku terpukau dengan keindahan Curug Merak.

"Memang untuk menuju lokasi jalannya sangat ekstrem. tetapi langsung hilang capeknya kalau sudah sampai, karena bagus sekali," tuturnya.

Ia mengatakan, jika ada kesempatan, akan mengunjungi Curug Merak lagi meski jalannya terjal.

"Semoga besok waktu kesini lagi, sarana prasarananya sudah ditambah, tetapi jangan sampai merusak keasliannya," pungkas Nur.

Editor


Komentar
Banner
Banner