Teh Pelangsing

Clara Shinta Diduga Jadi Pelakor, Teh Pelangsing Miliknya Ikut Kena ‘Sentil’: Aman untuk Kesehatan?

TikToker yang juga menjual produk teh pelangsing, Clara Shinta menjadi perbincangan publik. Produk slimming miliknya dipertanyakan, apakah aman untuk kesehatan?

Featured-Image
Clara Shinta (Foto: dok. Hitz)

bakabar.com, JAKARTA - Seorang TikToker yang juga menjual produk teh pelangsing, Clara Shinta, baru-baru ini menjadi perbincangan publik. Pasalnya, dia diduga menjadi selingkuhan seorang pejabat.

Isu tersebut bermula dari sebuah thread yang beredar di Twitter. Pemilik akun @cresceqnt menyebut janda beranak satu itu menjalin hubungan terlarang sejak lama dengan atasannya yang sudah berkeluarga.

Sang pembuat thread bahkan membeberkan bahwa harta yang kerap dipamerkan di TikTok, bukanlah murni hasil jerih payah Clara Shinta. “Semua harta yang ada saat ini sama Clara, adalah pemberian boss saya. Dan ya, hanya diberikan, pajaknya tidak pernah dibayar,” tulis akun itu.

Self-Branding sebagai Pengusaha Muda

Clara Shinta sendiri diketahui sering memamerkan kekayaan, mulai dari menunjukkan gepokan uang, ATM Black Card, hingga kunci mobil mewah sebagai konten TikTok-nya. Semua harta itu, klaimnya, adalah hasil usahanya.

Baca Juga: Bisa Membunuh! Begini Dampak Verbal Bullying Berkedok ‘Jangan Baper’

TikToker dengan 3,8 juta pengikut itu memang memiliki sebuah bisnis di bidang kecantikan. Lebih tepatnya, menjual teh pelangsing dengan merek Beauslim yang cukup familiar di toko online.

Namun, seiring mencuatnya kabar menjadi pelakor, produk teh pelangsing milik     Clara Shinta juga ikut kena ‘sentil.’ Adalah Dokter Richard Lee, seorang TikToker lain yang mempertanyakan perihal keamanan Beauslim.

Produk Pelangsingnya Dipertanyakan

Melalui akun TikTok pribadinya, Richard Lee mempertanyakan apakah produk Beauslim sudah terdaftar di BPOM. Sebab, dirinya mengaku sempat mengecek produk tersebut di situs BPOM, namun mereknya tak terdaftar.

“Ini pertanyaan loh ya, pertanyaan ya. Soalnya saya cari di www cek BPOM nggak ketemu nomor BPOM-nya,” tanya sang dokter melalui akun @drrichardlee, dikutip Rabu (26/10).

Baca Juga: Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Teriak Histeris di Kejari Serang

Dia juga menyoroti perbedaan produk yang dipegang Clara Shinta untuk foto market place dengan yang terpampang di Instagram. Ternyata, bentuk produk keduanya berbeda.

Buntut Penarikan Obat Tradisional oleh BPOM

Pertanyaan Dokter Richard Lee yang demikian bukanlah tanpa alasan. Dia mewanti-wanti agar seorang influencer tak sembarangan mempromosikan produk pelangsing, mengingat sebelumnya BPOM juga menarik banyak produk tradisional.

“(Produk tradisional) itu obat slimming juga. Isinya itu sibutramine, yang ternyata berbahaya dan sudah di-banned oleh BPOM,” jelasnya.

Produk slimming yang mengandung sibutramine, sambung Richard Lee, bisa menyebabkan stroke, gagal jantung, dan kerusakan otak. Selain itu, juga dapat memunculkan rasa gelisah, halusinasi, gemetar, konstipasi, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Skill yang Harus Dimiliki kalau Ingin Jadi Desainer Baju Profesional

Amankah Teh Pelangsing untuk Dikonsumsi?

Terlepas dari kontroversi Clara Shinta dan produk miliknya, teh pelangsing memang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Minuman ini diklaim mampu menurunkan berat badan dan menjaganya tetap ideal.

Namun, teh pelangsing tidak sepenuhnya aman, sebab minuman ini tak cuma mengandung bahan herbal, tetapi juga bahan kimia. Produk ini dapat menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi berlebihan. 

Salah satu kandungan kimia yang berbahaya adalah sibutramine, sebagaimana dijelaskan Dokter Richard Lee. Obat ini sejatinya berfungsi menekan nafsu makan dan berat badan, namun di sisi lain, juga membahayakan jantung.

Selain sibutramine, kandungan berbahaya lainnya pada teh pelangsing ialah kafein. Kandungan ini memang dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme untuk sementara waktu.

Baca Juga: Apa Penyebab Tubuh Merasa Kesemutan?

Sayangnya, belum ada bukti ilmiah yang memastikan kafein dalam teh pelangsing efektif untuk menurunkan berat badan secara permanen. Alih-alih begitu, bila dikonsumsi berlebihan, kafein justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatnya tekanan darah, mual, diare, insomnia, gugup, dan sakit perut.

Zat lain pada teh pelangsing yang juga bisa membahayakan kesehatan adalah flavonoid. Hingga kini, belum ada penelitian yang membuktikan antioksidan tersebut efektif mengurangi berat badan.

Guna menghindari berbagai efek samping dan risiko penggunaan teh pelangsing, Anda sebaiknya mencoba cara menurunkan berat badan yang aman, sehat, dan alami. Semisal, menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Editor
Komentar
Banner
Banner