Kota Baru

Cara Mahasiswa UMM Perang Melawan Covid-19 Saat Pengabdian di Pulau Laut

apahabar.com, KOTABARU – Sebelum menyandang gelar sarjana, sejumlah Mahasiswa Universitas Malang (UMM) di kirim ke Pulau…

Featured-Image
Dua inovasi tempat cuci tangan karya mahasiswa UMM diletakkan di Puskesmas Berangas, Kantor Desa Kulipak, dan Pulau Laut Timur, untuk meminimalisi penyebaran Covid-19. Foto-Taslim for apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU – Sebelum menyandang gelar sarjana, sejumlah Mahasiswa Universitas Malang (UMM) di kirim ke Pulau Laut, Kotabaru untuk mengabdikan diri meski dalam situasi pandemi.

Selama empat minggu, sudah banyak kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh empat mahasiswa asal UMM dengan tetap mengedapankan protokol kesehatan.

Teranyar, para mahasiswa ini sukses melakukan ide kreatif sebagai wujud nyata berperan aktif melawan, dan menghentikan sebaran Covid-19.

Di Desa Kulipak, Pulau Laut Timur, dengan penuh rasa kebersamaan empat mahasiswa itu sukses memodifikasi dua buah tempat cuci tangan unik, dengan sistem pedal.

Ahmad Awaludin Taslim selaku koordinator mengatakan, ide tersebut merupakan bentuk partisipasi mahasiswa UMM dalam memutus sebaran Covid-19.

Keberadaan tempat cuci tangan merupakan sarana penting untuk menjaga kebersihan tangan yang dinilai menjadi salah satu media penularan virus.

Di masa pandemi, sekaligus menyambut kebiasaan baru, masyarakat sudah harus terbiasa mencuci tangan setiap saat.

“Nah, kami buat cuci tangan sistem pedal ini pastinya, akan meminimalisir kontak menggunakan tangan,” ujar Taslim, kepada bakabar.com, Kamis (27/8).

Taslim bilang, di tengah pandemi masyarakat harus selalu waspada dan menghindari hal-hal yang berpotensi menularkan virus Covid-19.

Para ahli menyebut, tangan menjadi salah satu penyebab utama penularan yakni sebanyak 98 persen.

“Kami, berharap adanya inovasi seperti ini bisa menurunkan resiko penularan Covid-19,” harapnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Berangas, Pulau Laut Timur menilai, ide kreatif, dan inovasi yang dilakukan mahasiswa UMM sangat positif dan inspiratif.

“Kami mengapresiasi langkah adik-adik mahasiswa yang telah aktif mengabdikan diri di tempat kami. Terlebih, telah membuat inovasi tempat cuci tangan untuk mengurangi resiko penularan Covid-19,” ujar Syarkawi, didampingi Kades Kulipak, Jali Rahman.

Sekedar informasi tambahan, program PMM sama halnya dengan kegiatan kampus yang disebut KKN. Bedanya, PMM dilakukan di daerah domisili mahasiswa. Karena dalam suasana pandemi perkuliahan dilakukan secara daring dan mahasiswa diizinkan untuk pulang ke daerah masing-masing.

Tujuannya, agar mahasiswa tetap bisa melaksanakan KKN, atau PMM tanpa harus kembali ke Malang.

PMM tahun ini, program kerja mahasiswa lebih difokuskan pada penanggulangan Covid-19 dengan cara melakukan berbagai upaya pencegahan dan memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner