bakabar.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan membeberkan beberapa cara dalam memberantas pungutan liar (pungli) di kalangan pengusaha.
"Ini ada beberapa, satu adalah koreksi di tingkat sistem. Ada jenis-jenis pungli yang sebenarnya sistemik yang dikoreksinya di sistem," kata Anies setelah Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Kamis (11/1) malam.
Kemudian, eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Dalam hal memberantas aktor pungli tersebut.
Baca Juga: Anies: BUMN Bukan Alat Negara untuk Cari Untung!
Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Anies Janji Gandeng Pengusaha RI ke Luar Negeri
Jika terpilih, dia bakal gandeng para pelaku usaha. Sebab, menurutnya pelaku usaha lebih mengetahui kapan, di mana, dan berapa besar terjadinya pungli.
"Terkait dengan aktor pemberesan pungli tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja, yang lebih tahu pungli itu adalah pelaku usaha," ujar Anies.
Dia juga menekankan, perlu ada keterbukaan dari para pelaku usaha untuk bersama-sama memberantasnya.
"Jadi kami melihat lagi-lagi kolaborasi dengan dunia usaha untuk menunjukkan lubang-lubang yang harus dikoreksi, praktek-praktek pungli yang harus diberantas," ujarnya.
Baca Juga: Anies Sindir Tol Pantura Jawa: Seluruh Restoran-Hotel Mati!
Baca Juga: Anies Gaungkan Satu Perekonomian di Hadapan Pengusaha Kadin
Lalu, untuk melaksanakan pemberantasan pungli itu Anies bakal memastikan dan berkomitmen untuk memberantas pungli di semua sektor.
Praktik pungli, kata Anies, merupakan cara kotor yang selama ini membuat dunia usaha tidak bergerak dan berkembang dengan sehat.
"Tapi komitmennya adalah kita harus memberantas berbagai macam praktek bad governance, termasuk pungli supaya dunia usaha bisa tumbuh berkembang dengan sehat," pungkasnya.