bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menilai perlu melakukan menerapkan Satu Perekonomian untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Dengan begitu, akan muncul kesetaraan yang tumbuh di tengah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Pertumbuhan tersebut yang diharapkan Anies dapat berlangsung secara merata dan berkelanjutan.
“Dalam beberapa dekade ini pemabngunan ekonomi yang tersentralisasikan. Perekonmian kita terjadi kesenjangan daerah. Tersandingkan pusat-pusat perekonomian terkumpul di beberapa wilayah saja,” katanya dalam Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (11/1).
Baca Juga: Reaksi Anies Diajak Ganjar Keroyok Prabowo di Putaran 2
Karena itu, kata Anies, Satu Perekonomian, pertama perlu menghadirkan iklim usaha yang kondusif dengan cara memberikan kepastian hukum, kepastian rencana jangka panjang, dan penyederhanaan birokrasi agar memberikan keleluasaan sektor usaha.
Hal itu dilakukan agar ekosistem pasar dapat tumbuh dengan baik. Sebab, mekanisme pasar yang diberikan ruang tumbuh berkembang akan memberikan kebermanfaatan bagi negara.
“Itulah kenapa iklim usaha yang kondusif sangat penting,” terangnya.
Baca Juga: Blusukan ke Pasar Segiri Samarinda, Anies Janjikan 'Bansos Plus'
Kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkomitmen akan menurunkan biaya hidup dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Ia beralasan kebutuhan hidup yang semakin mahal selama ini menjadi keluhan warga yang ia datangi saat menyerap aspirasi.
“Kita ingin perbaiki dengan tata kelola pangan, dari 51 persen rata-rata pengeluaran keluarga adalah kebutuhan pangan,” bebernya
Baca Juga: Relawan Ganjar dan Anies Siap Deklarasi Bersama
Baca Juga: [VIDEO] Debat Capres, Anies: Perkuat Struktur Pertahanan Siber
Ketiga, upgrade kota. Anies menegaskan bagian ini tidak bermaksud untuk membuat kota baru, melainkan lebih kepada meningkatkan dan membangun pusat-pusat perekonomian baru. Dengan begitu ia berharap tidak ada ketimpangan kawasan perekonomian di daerah.
Keempat, Anies juga ingin mendorong reindustrialisasi sebagaimana yang pernah dikerjakan di berbagai wilayah Indonesia yang sangat luas.
“Karena itu kami berharap Kadin dapat menjadi mitra utama pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi,” pungkasnya.