bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) koalisi perubahan Anies Baswedan mengungkap akan mengajak pelaku usaha dalam pertemuan antar negara ketika menjadi presiden.
Menjawab pertanyaan terkait dengan cara calon presiden (capres) koalisi perubahan Anies Baswedan mengangkat perusahaan besar menjadi perusahaan global.
Jika terpilih, dirinya bakal mengajak pelaku usaha untuk terlibat dalam pertemuan antar negara ketika menjadi presiden. Hal itu dilakukan agar para pelaku usaha atau pengusaha mendapatkan akses kemudahan untuk berusaha di luar negeri.
"Berikan kemudahan untuk bisa berperasi di wilayah internasional. Liat mana saja yang menjadi constrain, bila constrain itu ada di kita maka lalukan reform,” kata Anies dalam Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Kamis (11/1).
Baca Juga: Anies Sindir Tol Pantura Jawa: Seluruh Restoran-Hotel Mati!
Selanjutnya Anies menyampaikan perlunya melibatkan pelaku usaha dalam pertemuan kenegaraan yang didalamya terdapat kepala negara yang hadir.
Capres nomor urut satu ini menuturkan bahwa dirinya sering menyaksikan bagiamana pertemuan bilateral banyak kepala negara yang menawarkan usaha yang berada di negara mereka.
“Kalau mereka melakukan itu pada kita, kenapa kita tidak melalukannya ke dunia internasional. Dan jangan sungkan untuk membawa aspirasi dunia usaha kita untuk beroperasi di sana,” ucapnya.
Baca Juga: Krisis Petani Muda, Begini Siasat Anies Bangun Kedaulatan Pangan
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap para pelaku usaha bisa menjadi tamu yang mengesankan dan mempesona di negeri orang.
Di samping itu, Anies juga tetap membuat para pelaku usaha dalam negeri bisa menjadi tuan dan tumbuh gemilang di Indonesia.
“Jadi kalau tuan rumah di negeri sendiri ini kurang, karena kita harus berbicara bagaimana pelaku usaha indonesia di antara jajaran global,” katanya.
Baca Juga: Anies Gaungkan Satu Perekonomian di Hadapan Pengusaha Kadin
Oleh karena itu, agar harapan tersebut dapat terealisasi. Anies menekankan perlu adanya kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah. Hal ini dilakukan bukan sekedar melakukan ekspansi, melainkan juga untuk mengenalkan dan memperluas jaringan pasar luar negeri saja.
Namun juga untuk melampaui standar kualitas dalam proses pengelolaan dan pengiriman produk atau layanan tersebut.
“Tapi soal brancmarking atas quality process management, quality atas process delivery. Jadi melampaui sekedar menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
