Dugaan Malapraktik

Bupati Cianjur Respons Isu Malapraktik RSUD Sayang

Isu malapraktik di RSUD Sayang Cianjur menyeruak. Kata Bupati Herman Suherman dibesar-besarkan caleg. 

Featured-Image
Bupati Cianjur Herman Suherman pada saat mengunjungi pasien yang diduga korban malpraktik di RSUD Cianjur. Foto : apahabar.com/Riski Maulana

bakabar.com, CIANJUR - Isu malapraktik di RSUD Sayang Cianjur menyeruak. Kata Bupati Herman Suherman dibesar-besarkan caleg. 

"Politik itu mah, jadi awalnya disebarkan salah satu anggota organisasi. Tidak benar, karena pasien tersebut didampingi atau di advokasi oleh seorang Caleg," tuturnya, Selasa (12/12)

Kabar malapraktik itu ramai diperbincangan. Herman menganggapnya pencemaran nama baik. Namun mereka tak akan melaporkan ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Langsung Disidak, Bupati Cianjur Bantah Adanya Malpraktik di RSUD

"Saya memaafkanya dengan ikhlas, dan ini harus jadi pelajaran bagi warga Cianjur. Jangan sampai mengucapkan hal-hal tidak baik," ungkapnya.

Sementara itu Direktur Utama RSUD Cianjur Irfan Nur Fauzi juga buka suara. Mereka sudah membebaskan seluruh biaya persalinan dan perawatan bagi pasien tersebut.

"Gratis. Terkait, dugaan ini kami masih akan memintai klarifikasi dari para tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien ini," jelasnya.

Terkait adanya dugaan malapraktik atau dugaan kain kasa yang tertinggal. Kata dia, benda itu untuk menyerap nanah.

Baca Juga: RSUD Cianjur Tangani Pasien Ibu yang Diduga Korban Malpraktik

"Saya gak bisa sebutin lebih jelas yah, jadi benda itu dipasang pada keadaan luka basah untuk mengeringkan terhadap luka. Bendanya semacam spon," jelas Irfan.

Selain itu Irvan membenarkan adanya luka bekas operasi terhadap pasien itu terbuka. Sehingga dilakukan perawatan ulang. 

"Dalam penanganan pasien pasca operasi caesar tergantung terhadap kondisi pasien, dan dirawat selama 3 hingga 4 hari," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner