bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resmi melapokan puluhan kontraktor yang tidak menuntaskan pembangunan rumah warga penyintas gempa ke polisi.
Pasalnya, selain tidak menuntaskan pembangunan, kontraktor juga diduga telah melakukan penipuan yang berimbas merugikan warga.
"Beberapa orang kontraktor itu sudah diperiksa polisi, kami minta mereka untuk bertanggung jawab menuntaskan pekerjaan. Beberapa kontraktor nakal lainnya sudah dilaporkan jika dalam waktu dekat tidak juga menuntaskan pekerjaannya," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman seperti dilansir Antara, Sabtu (14/10).
Baca Juga: Bupati Cianjur Blak-blakan soal Rumah Tahan Gempa Mangkrak
Herman mengaku belakangan ini pihaknya mendapatkan laporan mengenai terlantarnya pembangunan rumah warga penyintas gempa yang menggunakan jasa kontraktor.
Bentuk kecurangan kontraktor, kata Herman, banyak kontraktor yang melakukan manipulasi data. Di antaranya dengan menyerahkan foto rumah yang sudah selesai 100 persen dan ditandatangani pemilik rumah.
Dokumen fiktif tersebut kemudian dilaporkan ke BPBD Cianjur untuk dilakukan pencairan. Padahal, rumah yang difoto tersebut milik orang lain. Bukan rumah warga yang rumahnya akan dibangun.
"BPBD Cianjur tidak tahu kalau data yang diserahkan palsu, bukan lokasi rumah yang mereka bangun, melainkan rumah yang dibangun pihak lain dan benar melaksanakan pembangunan sehingga banyak yang sudah dicairkan 100 persen," katanya.
Baca Juga: RTG Mangkrak, Bupati Cianjur Terjunkan Inspektorat
Baca Juga: Satgas Bencana Cianjur Bongkar Penyebab Ratusan Unit RTG Mangkrak
Komandan Satuan Tugas Penanganan Gempa Cianjur Kolonel Infanteri Heri Rustanto mengatakan selama ini pihaknya mendapat laporan ada lebih 100 rumah tahan gempa di setiap desa terdampak yang tidak tuntas dibangun kontraktor.
"Banyak hal yang menjadi penyebab terbengkalainya pembangunan kembali rumah warga penyintas di Cianjur, terutama terkait administrasi yang tidak sesuai karena dipermainkan kontraktor nakal, sehingga pembangunan tidak berjalan," katanya.