Dugaan Korupsi Rektor UNS

Brosur Dugaan Korupsi UNS, Tersebar di Kalangan Mahasiswa Baru

Sebuah brosur berisi dugaan korupsi di UNS tersebar di kalangan mahasiswa baru di hari terakhir PKKMB UNS, Rabu (23/08).

Featured-Image
Brosur yang tersebar dikalangan mahasiswa baru UNS. Foto: dokumentasi mahasiswa

bakabar.com, SOLO - Sebuah brosur berisi dugaan korupsi oleh UNS tersebar di kalangan mahasiswa baru pada hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNS, Rabu (23/08).

Dalam brosur berjudul 'Menu Spesial Rektorat' itu tertulis 8 poin dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan UNS Solo. Hal itu di antaranya, dugaan kuat korupsi rektor, UNS kampus manipulatif, UKT elit, dan sarana sulit.

Hal lainnya terkait cashback UKT yang tak kunjung dibayarkan, almamater berbayar, dana apresiasi, dana kemahasiswaan seret, hingga pembegal kreativitas mahasiswa.

Brosur itu bahkan viral di akun twitter @UNSfess__. Pada foto yang diposting tertulis, ges gess ini aku nerima brosur ini. kalian pada nerima ngga ya?

Baca Juga: Beri Kuliah Umum di UNS Solo, Bahlil Cerita 11 Kali Ditahan Polisi

Fadila, salah satu mahasiswa baru UNS jurusan pendidikan Bahasa Jawa mengaku mendapatkan brosur tersebut saat tiba di kampus. Namun ia langsung membuangnya begitu saja.

"Tadi pagi jam 6 aku jalan ke kampus. Itu dipinggir jalan, deket trotoar di kampus. Itu ada yang ngasih brosur laki-laki, tapi aku juga ga kenal," ujarnya saat dikonfirmasi.

Tidak hanya dirinya, Fadila menyebut brosur itu juga banyak dibagikan kepada mahasiswa baru lainnya. Bahkan saking banyaknya, tak sedikit brosur yang berakhir sebagai sampah berserakan di jalan.

"Itu cuma satu orang. Tapi yang dikasih itu banyak banget. Itu juga berserakan, brosurnya yang dibuang. Setiap orang yang lewat maba dikasih. Tadi pagi aku baca, terus menurut aku nggak penting, aku buang. Tapi yang lain ada yang nyimpan juga," jelasnya.

Baca Juga: Wujudkan Smart City, Solo jadi 'Giga City' Pertama di Indonesia

Sementara menurut Kinkinta, mantan panitia PKKMB UNS 2023 mengaku tak mengetahui adanya brosur tersebut. Dia juga menolak disebut sebagai pihak yang menyebarkan brosur tersebut.

"Mohon maaf, kami dari mantan panitia PKKMB tidak mengetahui, tidak bersangkutan, dan tidak menyebarkan mengenai brosur tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi.

Editor
Komentar
Banner
Banner