bakabar.com, SOLO - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi pembicara pada sesi kuliah umum dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNS yang diselenggarakan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS, pada Selasa (22/08).
Pada kesempatan itu, Menteri Bahlil melakukan sharing pengalaman saat ia masih menjadi seorang mahasiswa. Kala itu, ujarnya, Bahlil telah menetapkan tiga target penting di hidupnya, yakni sukses secara studi, sukses berorganisasi, dan sukses menjadi pengusaha.
"Saya begitu masuk kuliah semester 4 sudah jadi sekretaris senat, sekarang BEM. Saat semester 6 jadi ketua BEM. Alhamdulilah 11 kali ditahan oleh polisi," paparnya.
Pernyataan Bahlil itu langsung disambut riuh rendah tepuk tangan mahasiswa baru. Tak berselang lama, Bahlil menjelaskan bahwa hal itu terjadi pada tahun 1998, dimana banyak terjadi gelombang demonstrasi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bahlil: Salah Satu Terbaik di Dunia
"Karena dulu tahun 1998 demo kan. Salah satu ciri ketua senat yang hebat adalah seberapa banyak dia melakukan demo. Kemudian berapa pengikutnya ketika dia demo," terangnya.
Bahlil kemudian menjelaskan bahwa aksi demonstrasi yang hebat bukanlah demo karena bayaran. Namun demonstrasi karena aspirasi dan memperjuangkan hak-hak rakyat.
"Itu sebuah gerakan moral yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Tapi ketika demo atas dasar pesanan politik yang mengarah pada anarkistis dan tidak konstruktif, menurut saya kalian semua sedang di jalan yang sesat," tegasnya.
Bahlil lalu menjelaskan bahwa mahasiswa yang menyukai demonstrasi secara konstruktif akan terlihat berbeda. Karena begitu ia selesai kuliah, maka akan menjadi pengusaha dan konglomerat.
Baca Juga: Investor IKN Tertahan Infrastruktur, Menteri Bahlil Janji Cari Solusi
"Kalau di pemerintahan pasti jadi orang. Bupati, gubernur, menteri, dan sekarang saya sudah jadi menteri," ujarnya.
Sempat berkuliah selama 6,5 tahun kemudian lulus, Bahlil berpesan agar mahasiswa baru tak hanya mencari Indeks Prestasi (IP). Menurutnya, mahasiswa juga perlu mempunyai pengalaman leadership dengan mengikuti organisasi.
"Orang yang IP-nya tidak tinggi tapi leadershipnya baik. Itu yang akan memimpin orang-orang yang IP-nya tinggi, yang tidak punya kemampuan leadership," ujarnya.
Bahlil menambahkan, "Makanya cari IP bagus, organisasi harus bagus. Belajar yang benar jangan cari mentor yang ngawur."