apahabar, JAKARTA - Perempuan dan anak menjadi korban paling sulit saat bencana alam terjadi seperti gempa Cianjur. Apalagi untuk para ibu hamil. Mereka membutuhkan atensi khusus di tengah akses air bersih, makanan sehat dan sanitasi yang terbatas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, saat ini terdata ada 650 ibu hamil yang mengungsi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mereka membutuhkan perhatian yang baik di posko pengungsian.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan data ini diperoleh dari pendataan lengkap korban gempa berdasarkan identitas lengkap mulai dari umur di 110 titik pengungsian yang tersebar di beberapa wilayah Cianjur.
"Sebagai contoh ada ibu hamil 650 orang, penyandang disabilitas ada 34 orang, pengungsi perempuan 22.071 orang. Data ini akan berkembang terus karena kami masih terus melakukan pendataan," kata Suharyanto di Pendopo Kabupaten Cianjur, di Cianjur, Jumat (25/11), melansir Antara.
Baca Juga: BNPB: Warga di Pengungsian Mandiri Rentan Tak Terlayani
Ia juga memastikan distribusi bantuan logistik kepada para pengungsi itu semakin baik di hari kelima pascagempa, sehingga korban gempa tidak sulit mendapatkan bantuan di posko-posko yang disiapkan pemerintah maupun swasta.
Bahkan saat ini, masyarakat yang ingin mendistribusikan logistik secara langsung ke posko pengungsian sudah diizinkan, dengan syarat menyertakan pengawalan kepolisian untuk keamanan dan penyaluran bantuan yang tepat.
"Untuk mencegah adanya berita viral atau potongan rekaman video yang penghadangan, entah oleh warga lain, untuk meminta barang uang," katanya.
Baca Juga: Satu Jenazah Korban Gempa Cianjur Ditemukan Dalam Kondisi Hamil
Sampai hari kelima pascagempa Cianjur, jumlah korban yang dilaporkan ada 310 korban meninggal dunia. Sementara masih ada 24 orang yang dinyatakan hilang, namun BNPB telah mengantongi identitasnya.
Adapun lokasi pencarian orang yang hilang, kini dilakukan di dua titik yakni di Desa Cijedil dan di kawasan sekitar Warung Sate Sinta di Jalan Raya Cipanas, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.