Info Kesehatan

Biblioterapi, Baca Buku yang Bisa Menjadi Sarana Terapi Mental

Biblioterapi, salah satu terapi mental dengan melakukan kegiatan membaca sebuah buku untuk meringankan kesedihan atau permasalahan mental seseorang.

Featured-Image
Biblioterapi Menggunakan Buku Bacaan Sebagai Terapi Mental dan Kesedihan. Foto: Getty Images

bakabar.com, JAKARTA - Biblioterapi, salah satu terapi mental dengan melakukan kegiatan membaca sebuah buku untuk meringankan kesedihan atau permasalahan mental seseorang.

Membaca buku adalah jendela dunia, tapi selain memberikan pengetahuan, membaca diketahui dapat menjadi terapi mental bagi sebagian orang. Hal ini dikenal sebagai Biblioterapi.

Melansir Verywell Mind, Kamis (2/11), Biblioterapi (Bibliotherapy) adalah praktik menggunakan buku atau membaca cerita untuk penyembuhan dan dukungan kesehatan mental.

Biblioterapi menggunakan literatur untuk membantu meningkatkan kehidupan, dengan memberikan informasi, dukungan, dan bimbingan dalam bentuk membaca buku dan cerita.

Baca Juga: Batita Susah Makan? Perbaiki Pola Makannya

Konsep ini sebagai cara membantu memfasilitasi proses penyembuhan dan memenuhi tujuan terapeutik, penyembuhan dalam pengobatan mental.

Biblioterapi berbeda dengan Terapi Perilaku Kognitif (CBT), sehingga biblioterapi ini dianggap sebagai pendekatan terapeutik, menggunakan sebagian tambahan dalam prosesnya.

Biblioterapi, Terapi Menggunakan Buku Bacaan Sebagai Wadah Penyembuhan Mental. Foto: seattleanxiety
Biblioterapi, Terapi Menggunakan Buku Bacaan Sebagai Wadah Penyembuhan Mental. Foto: seattleanxiety

Adapun beberapa tipe dalam teknik terapi ini, di antaranya:

Biblioterapi Kreatif, terjadi dalam suasana kelompok, dengan cerita, puisi dan fiksi. Dibacakan dan didiskusikan oleh kelompok.

Biblioterapi Perkembangan, digunakan dalam lingkungan pendidikan serta orang tua, untuk menjelaskan permasalahan anak dan remaja seperti pubertas.

Baca Juga: Kesehatan Mental Aman? Tidur Nyenyak Solusinya

Biblioterapi Preskriptif, menggunakan buku pengembangan diri (self-help), baik dalam lingkungan klinis atau di rumah, untuk membantu mengubah pola pikir, perasaan dan tindakan.

Bibliografi Terapeutik, yaitu kombinasi dalam terapi untuk permasalahan psikologis, dimana seorang psikolog akan 'meresepkan' buku sesuai dengan masalah kliennya.

Terapi ini baik dilakukan oleh segala usia. Sehingga sangat sering melakukannya secara grup untuk memberikan kesan dan masukan terhadap buku yang dibaca, membuat kemampuan komunikasi secara mendalam akan tergali.

Penentuan sebuah buku sangat penting dengan kesulitan yang dihadapi klien, sehingga mengidentifikasi diri dengan tokoh protagonis dalam cerita tersebut.

"Terapi ini membantu memfasilitasi empati, wawasan, percakapan dan pengembangan diri," ujar Chad Perman, MA, LMFT, seorang terapis keluarga.

Manfaat Biblioterapi

Manfaat Biblioterapi - apahabar
Manfaat Biblioterapi. Foto: Getty Images

Dengan biblioterapi, dapat meringankan gejala kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan makan, kekhawatiran akan terisolasi, masalah dalam hubungan hingga penggunaan obat-obatan.

Biblioterapi dipercaya dapat membantu mengelola emosi seperti kemarahan, kesedihan, hingga penolakan, serta menangani hampir semua energi negatif seperti rasisme, seksisme, dan ageisme.

Baca Juga: Hari Kesehatan Paru-Paru, Kesadaran Pentingnya Kemudahan Bernapas

Teknik ini dapat dilakukan oleh segala usia, mulai anak hingga lansia. Sehingga selain mendapatkan ketenangan, Anda akan memiliki mengembangkan wawasan untuk membantu pemecahan masalah hingga pemahaman terhadap diri.

Dalam sebuah tinjauan menemukan, biblioterapi menjadi pengobatan jangka panjang yang efektif untuk orang dewasa dengan depresi ringan. Sehingga jika dilakukan akan menurunkan gejala depresi.

Walau terapi ini baik untuk semua kalangan, tapi biblioterapi tidak disarankan oleh orang yang tidak mampu membedakan kenyataan dan fantasi, serta tidak menikmati waktu saat membaca.

Anda dapat memulai melakukan biblioterapi dengan bahan bacaan ringan yang sesuai dengan kondisi saat ini. Jika memungkinkan, Anda dapat melakukan konsultasi dengan psikolog dalam merekomendasikan buku yang sesuai.

Editor
Komentar
Banner
Banner