bakabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto tak mempersoalkan dan memaklumi dinasti politik lantaran berpasangan dengan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Menurutnya dinasti politik merupakan sesuatu yang biasa dan tidak buruk.
"Jadi, berkali-kali ini untuk pendidikan bangsa, dinasti politik itu adalah sesuatu yang wajar. Kalau kita jujur, Anda lihat di semua partai, termasuk PDIP, ada dinasti politik dan itu tidak negatif," kata Prabowo saat berbicara dengan awak media setelah acara deklarasi dukungan oleh PSI di Jakarta Theatre, Jakarta, Selasa (24/10) malam.
Baca Juga: Prabowo Minta Gibran Tak Hengkang dari PDI Perjuangan
Hal ini disampaikan Prabowo untuk menanggapi banyaknya kritik yang ditunjukkan kepada bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap merepresentasikan dinasti politik keluarga Presiden Jokowi.
Baca Juga: Tanggapi Isu Dinasti Politik, Jokowi Sebut Rakyat yang Menentukan
Prabowo mengaku selalu bangga mengatakan bahwa dirinya adalah putra dari Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom dan politikus Indonesia. Prabowo juga bangga pada kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo, pendiri Bank Negara Indonesia.
"Saya dari dinasti politik, saya putranya Soemitro Djojohadikoesoemo, saya cucunya Margono Djojohadikoesoemo. Kami dinasti dalam arti keluarga, kami selalu berjuang untuk rakyat," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dua pamannya juga telah berkorban untuk Indonesia sehingga ia meminta semua pihak untuk mengambil pengertian positif dari dinasti politik.
Baca Juga: PKS Singgung Gibran Cawapres Prabowo: Dinasti Politik Tak Laku!
"Dua adik orang tua saya gugur untuk Republik Indonesia. Jadi, kita ambil pengertian positif dari pengertian dinasti politik adalah keluarga patriotik, keluarga yang ingin berbakti kepada bangsa dan negara. Salahnya apa? Jangan dipolitisasi," tambahnya.
Prabowo justru berterima kasih kepada ayah dan kakeknya yang telah mendidik dirinya untuk berbakti kepada bangsa.
Menurut Prabowo, banyak pihak yang ingin mencari celah dari dirinya dan Gibran yang berpasangan sebagai bakal capres-cawapres. Bahkan, ada pihak yang menyebut Gibran terlalu muda, ada pula yang menilai Prabowo terlalu tua.
"Yang satu terlalu muda, satu terlalu tua, jadi yang benar yang mana? Yang benar lo aja. Kalau lo boleh, kalau kita enggak boleh? Enak aja,” kata Prabowo.
Baca Juga: Singgung Dinasti Politik, Gibran Tak Layak jadi Cawapres Prabowo
Sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendukung bakal capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.
Deklarasi dukungan itu disampaikan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam acara "Konser Pilpres Santuy: OJO Rungkad" yang digelar PSI di Jakarta, Selasa malam.
"Kami Partai Solidaritas Indonesia mendukung Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapres 2024," ujar Kaesang.
Deklarasi itu disambut meriah para kader yang hadir. Selain Prabowo, sejumlah petinggi partai dari KIM turut hadir dalam acara deklarasi itu.