Pemilu 2024

Singgung Dinasti Politik, Gibran Tak Layak jadi Cawapres Prabowo

Pengamat politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona menilai Erick Thohir lebih tepat mendampingi Prabowo Subianto ketim

Featured-Image
Prabowo dan Gibran duduk satu mobil usai menghadiri Peringatan Hari Veteran Nasional di UNS, Kamis, (10/08). Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona menilai Erick Thohir lebih tepat mendampingi Prabowo Subianto ketimbang Gibran Rakabuming.

"Jika Prabowo tetap memaksakan opsi maju dengan Gibran, maka dalam waktu ke depan yang dihadapi Prabowo dan koalisinya adalah kampanye masif terbuka dan penolakan terhadap politik dinasti," kata Mikhael, Minggu (22/10).

Baca Juga: Cuitan 'E' untuk Erick Tohir? Gibran Beri Penjelasan

Prabowo juga akan berhadapan dengan kampanye tentang hidupnya kembali watak oligarki dan dinasti Orde Baru.

Dia mengatakan bayang-bayang kembalinya praktik rezim Orde Baru ini bisa sangat merugikan citra dan popularitas Prabowo, karena siapa pun tahu bahwa Prabowo adalah anak mantu Soeharto, sang penguasa selama 32 tahun memimpin Indonesia.

Baca Juga: Survei Cawapres Prabowo: Erick Thohir Lebih Unggul Ketimbang Gibran

"Mimpi buruk dan bayang-bayang kembalinya rezim Orde Baru akan langsung mengubah dan menggerus dukungan ke Prabowo," ujarnya.

Terlebih isu kekinian kencang didiskusikan masyarakat karena publik hari ini sudah lebih cerdas dan teredukasi.

Isu ini akan terus dihidupkan di ruang-ruang publik virtual dan dikapitalisasi dalam berbagai demonstrasi dan protes di Indonesia.

"Jadi menurut saya, jika Prabowo tetap memaksakan opsi Golkar dan partai koalisi untuk maju bersama Gibran, maka yang akan dia hadapi adalah rasionalitas dan nalar publik yang antiterhadap politik dinasti, oligarki dan nepostisme, sehingga sebelum dideklarasikan, Prabowo harus menghitung dampak pilihan ini secara cermat dan hati-hati," jelasnya.

Baca Juga: Rapimnas Golkar: Gibran Resmi Jadi Bacawapres Prabowo Subianto

Dia menambahkan jika nanti Prabowo benar-benar maju dengan Gibran maka akan terjadi migrasi dan eksodus suara ke kubu Anies dan Muhaimin.

Sebab Gibran itu anak biologis dan ideologis Jokowi, sebagian besar pendukung Prabowo adalah pemilih setianya. Pemilih-pemilih ini sudah menjadi voters yang setia atau voters kepala baru dari Pilpres 2019 yang sangat berseberangan dengan Jokowi.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo maka sudah pasti mereka akan pindah ke Anies-Muhaimin," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner