bakabar.com, JAKARTA – Insiden kecelakaan maut truk tangki Pertamina di daerah Cibubur, Bekasi, Jawa Barat sangat menyita perhatian. Akibat kejadian itu, 10 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka.
Kecelakaan truk BBM itu diduga karena rem blong, ditambah situasi jalanan yang menurun serta adanya lampu lalu lintas (traffic light), sehingga menambah fatal dampak peristiwa itu.
Pakar Road Safety yang juga Pendiri Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, menjelaskan pentingnya bagi pengendara untuk lebih sadar dengan kondisi sekitar, terutama saat berada di jalanan menurun dengan lampu lalu lintas di depannya.
Karena kecelakaan di Cibubur ini, mengingatkan dirinya pada kecelakaan yang terjadi pada 21 Januari silam. Kala itu sebuah truk menabrak kendaraan bermotor di traffic light di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menewaskan 4 orang dan puluhan orang terluka.
Melihat fenomena yang selalu berulang itu, Jusri meminta setiap pengendara maupun pengguna jalan harus memiliki tingkat kewaspadaan tinggi atau sikap antisipatif. Karena menurutnya, tak cukup hanya tertib berlalu lintas saja.
“Jalan raya adalah tempat di mana banyak terjadi peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa, tak pandang bulu apakah pengendara itu tertib berlalu lintas atau tidak. Oleh karena itu, selain tertib, terampil, pengguna jalan raya juga harus antisipatif,” kata Jusri saat dihubungi, Selasa (19/7).
Dijelaskan Jusri, ada beberapa langkah antisipatif yang seharusnya dilakukan pengguna jalan raya termasuk pengendara untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan.
Cek Spion
Saat sedang berhenti menunggu lampu merah di trrafic light atau ketika kendaraan sedang melambat karena terkena macet, selalu cek spion untuk menganalisa objek-objek di samping dan belakang yang tidak aman.
“Cek spion dulu. Kalau di belakang aman, tidak ada objek yang bergerak liar, maka bisa lakukan perlambatan. Sambil melambat tetap siap-siap menghindar bahaya kendaraan yang datang dari belakang,” terang Jusri.
Tidak Langsung Melihat Ponsel
Setelah kendaraan mulai melambat, bahkan sudah berhenti, bukan berarti bisa langsung rileks, dan langsung melihat ponsel.
“Cek spion, bukan ngambil HP, terus rileks atau santai. Pastikan dua tiga kendaraan berhenti baru boleh rileks sedikit, itu bisa menjadi penyerap ketika terjadi tabrak dari belakang,” tegasnya.