Balap Road Race

Ada Korban Jiwa di Road Race Paser Kaltim, Standar Kelayakan Dipertanyakan

Ajang road race di Paser, Kalimantan Timur tewaskan pebalap karena tertimpa gerbang start-finish. Pakar Safety: pimpinan perlombaan harus tanggung jawab!

Featured-Image
Road race Bupati Paser Cup 2023 memakan korban jiwa karena gerbang start-finish ambruk. Pakar Safety beri komentar. (Dok.Panpel)

bakabar.com, JAKARTA - Insiden mengenaskan terjadi di balap motor atau road race di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (9/12).

Pasalnya seorang pebalap dari Tim Maniak Racing Team (MRT), meninggal dunia setelah tertimpa gerbang start-finish ketika cuaca hujan deras disertai angin kencang.

Pebalap bernasib naas itu ialah Andy Supriady, warga Desa Sampulang Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

Dari video yang beredar di media sosial, gerbang itu roboh dalam sesi balap Bupati Paser Cup yang dihelat di Sirkuit non-permanen GOR Tapis.

Baca Juga: Pasca-Balapan Maut, Polisi Hentikan Roadrace Paser Kaltim

Praktisi Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driver Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, turut menyampaikan pandangannya pada tragedi road race di Paser.

Menurutnya cuaca buruk seperti hujan deras dan badai perlu dihentikan, terlebih balap yang harusnya punya tingkat keamanan tinggi.

"Cuaca itu kan ada tanda-tandanya, logikanya balap road race di Paser harusnya dihentikan dulu oleh panitia perlombaan sampai kondisi memungkinkan," ujar Jusri saat dihubungi bakabar.com, Senin (11/12).

Roadrace Paser Kaltim
Polisi saat olah TKP insiden roadrace yang menewaskan satu pebalap di Paser, Kalimantan Timur, Ahad (10/12). (Dok.Polda Kaltim)

Tragedi road race di Paser, juga bisa dicegah sebelum lomba berlangsung dengan penilaian fasilitas.

Penilaian atau asesmen ini menyangkut tingkat keselamatan para peserta, penonton hingga seluruh pihak di arena balap.

"Sebelum balap resmi digelar, ada penilaian yang menentukan kelayakan suatu sirkuit. Salah satunya dari aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan yang harus sesuai dengan standard. Ini dilakukan oleh badan atau pihak berkompeten," jelas Jusri.

Baca Juga: Tragedi Road Race di Paser Kaltim Disorot IMI Pusat

"Kemudian saat balapan berlangsung, ada seorang pengawas dari badan tersebut yang bertugas memantau seluruh aspek. Ini semua juga untuk tujuan keselamatan," lanjutnya.

Jusri menyebut, penilaian kelayakan sirkuit harus berdasarkan kemungkinan atau kondisi terburuk yang bisa terjadi seperti cuaca buruk bahkan bencana alam.

"Kemungkinan terburuk ini salah satunya seperti yang terjadi di insiden road race di Paser. Seharusnya kecelakaan ini tidak terjadi apabila prosedur penilaian balapnya benar sesuai standard," ungkapnya.

Baca Juga: Roadrace di Paser Kaltim Makan Korban, Satu Pembalap Tewas

Jusri menyerukan, pimpinan perlombaan road race di Paser harus bertanggung jawab atas insiden ini.

"Sebab keselamatan dari infrastruktur dan semua fasilitas yang ada di balapan tanggung jawabnya berada di pimpinan perlombaan," tutup pria ramah tersebut.

Editor
Komentar
Banner
Banner