Gempa Cianjur

Belajar di Tenda Pasca Gempa Cianjur: Berkeringat, Kena Becek

SMPN 1 Cugenang di Cianjur masih tak punya ruang kelas untuk belajar. Sekolah mereka runtuh dalam gempa delapan bulan lalu.

Featured-Image
Proses belajar dalam tenda darurat di SMPN 1 Cugenang, Cianjur, Senin (31/7). Foto: apahabar.com/Hasbi

bakabar.com, CIANJUR - SMPN 1 Cugenang di Cianjur masih tak punya ruang kelas untuk belajar. Sekolah mereka runtuh dalam gempa delapan bulan lalu.

Jurnalis bakabar.com menengok aktivitas belajar sekolah itu, Senin (31/7) pagi. Mereka hanya menggunakan tenda darurat.

Suasananya gerah. Namun anak-anak itu tak punya pilihan. Untungnya ada kipas angin. Setidaknya sedikit bikin adem.

Baca Juga: Pembangunan Sekolah Terdampak Gempa Cianjur Belum Rampung

Namanya juga tenda darurat. Jelas saja tak senyaman ruang kelas. Para siswa merasakan hal itu. Masalahnya bukan cuma panas, kalau hujan areanya becek.

"Belajar dalam tenda panas. Harus pakai kipas dari buku dan kardus. Kalau tidak pakai kipas kami berkeringat," kata Avi Anggraini, siswi kelas IX.

"Kami juga harus tidak pakai sepatu, karena tanahnya becek jika diguyur hujan," timpal Ismi, teman sekelas Avi.

Suka Duka Siswa Sekolah Terdampak Gempa Belajar Didalam Tenda Darurat
Siswa dan Siswi SMPN 5 Cibulakan, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam tenda darurat. Senin (31/7). Foto: bakabar.com/Hasbi

Belajar di tenda itu memang tak tiap hari. Sekolah juga menerapkan belajar online. Namun, anak-anak itu sulit memahami pelajaran. Mereka tak biasa.

"Kalau belajar tatap muka kan bisa langsung bertanya jika belum paham. Kendala lain juga karena keterbatasan kouta Internet," lanjut Ismi.

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp1,2 Triliun untuk Puluhan Ribu Korban Gempa Cianjur

Wakil Kepala SMPN 1 Cugenang Bidang Kesiswaan, Jamiludin mengungkapkan, mereka harus menjalani apa adanya. Sampai bangunan ruang kelas di sekolah itu selesai dibangun.

"Ini adalah bagian dari suka dan duka kami. Tapi kami tetap semangat untuk kegiatan belajar mengajar, tidak boleh menyerah. Kami harus semangat," katanya.

Selain SMPN 1 Cugenang, hal serupa juga dirasakan pelajar di SMPN 5 Cibulakan di Desa Nagrak. Di sana aktivitas belajar juga masih mengandalkan tenda darurat.

Editor


Komentar
Banner
Banner