bakabar.com, MARABAHAN – Berusaha menekan arus pemudik, Dinas Perhubungan Barito Kuala menutup tiga dermaga penyeberangan Sungai Barito yang terhubung ke Banjarmasin dari Kecamatan Tamban.
Ketiga dermaga penyeberangan tersebut adalah Saka Kajang, Sungai Lauk dan Jelapat 1. Penutupan ini berlangsung sejak 11 hingga 16 Mei 2021.
“Penutupan merupakan tindak lanjut Surat Edaran Pj Gubernur Kalsel tentang peniadaan mudik dan upaya pengendalian penyebaran Covid-19,” jelas Plt Kepala Dishub Batola, Joko Sumitro, Senin (10/5).
“Diputuskan semua aktivitas penyeberangan dari dan atau ke Banjarmasin ditiadakan selama penutupan tersebut,” imbuhnya.
Sebelum dilakukan penutupan, sejumlah aspek menjadi pertimbangan Dishub Batola. Salah satunya kebijakan Pemkot Banjarmasin yang menutup semua akses keluar masuk dari sungai.
“Ini terkait kebijakan Pemkot Banjarmasin yang menutup semua dermaga penyeberangan di Kecamatan Banjarmasin Barat dan Utara seperti tahun lalu,” beber Joko Sumitro.
“Kemungkinan operator feri melanggar aturan itu cukup kecil, karena semua dermaga di Banjarmasin ditutup. Kalau tetap nekat menyeberang, penumpang juga tak bisa diturunkan di Banjarmasin,” jelasnya.
Sementara pengusaha penyeberangan di Batola, sebenarnya tidak menginginkan penutupan dermaga penyeberangan.
“Namun sekalipun dermaga di Batola tetap buka, tetap saja armada tidak berjalan. Makanya Dishub mengeluarkan pemberitahuan penutupan tersebut,” tandas Joko Sumitro.
Penyeberangan Saka Kajang, Sungai Lauk dan Jelapat merupakan akses terdekat dari Banjarmasin menuju Tamban, Mekarsari maupun Tabunganen.
Bukan cuma sepeda motor, bahkan penyeberangan di Saka Kajang juga dapat menyeberangkan mobil. Rata-rata durasi penyeberangan sekitar 10 hingga 15 menit.
Tanpa ketiga penyeberangan itu, masyarakat harus memutar memulai Jembatan Barito. Dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam hanya untuk mencapai Tamban dari Banjarmasin.