bakabar.com, MARABAHAN - Kerusakan dermaga milik Pemkab Barito Kuala (Batola) di Marabahan, sepenuhnya akan ditanggung perusahaan pelayaran yang menaungi tugboat dan tongkang bersangkutan.
Dermaga tersebut mengalami kerusakan, setelah disenggol tongkang BG MHKL 35 tanpa muatan yang ditarik TB Dharma 1, Minggu (19/1) pagi.
Adapun tabrakan disebabkan kerusakan kemudi yang mengakibatkan kapal tidak bisa olah gerak. Akibatnya tongkang dibawa arus Sungai Barito ke arah daratan, hingga akhirnya menyenggol dermaga.
Beberapa hari setelah kejadian, agen perusahaan pelayaran yang menaungi tugboat dan tongkang tersebut memastikan siap bertanggung jawab.
"Semua perbaikan akibat insiden tersebut akan ditanggung agen perusahaan," jelas Kapolres Batola AKBP Anib Bastian, melalui Kasat Polairud AKP Supriyanto, Kamis (23/1).
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Batola, Joko Sumitro, ketika dikonfirmasi terpisah membenarkan kesepakatan penggantian tersebut.
"Dermaga tersebut merupakan aset Setdakab Batola. Semuanya sudah ditindaklanjuti dan perusahaan yang terkait pun akan bertanggung jawab," tegasnya.
Baca Juga: Heboh Tongkang Senggol Dermaga Pemkab Batola, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca Juga: Terjadi Lagi! Tongkang Batu Bara Senggol Rumah Warga dan Pos Dishub Batola
"Kalau nilai kerugian yang harus diganti, kami belum dapat memastikan karena masih dalam proses penghitungan," sambungnya.
Terlepas dari kerusakan mekanis dan pengaruh alam, Dishub Batola meyakini lalu lintas tongkang pengangkut batu bara di Sungai Barito dalam kondisi terkendali.
"Batola sudah memiliki jasa pandu yang dijalankan PT Pelabuhan Barito Kuala Mandiri (PBKM), terutama di critical area sepanjang 5 mil," papar Joko.
"Kalau soal kapabilitas nakhoda, sepenuhnya kewenangan agen angkutan. Namun kami memastikan 16 petugas pandu PBKM telah memiliki sertifikat," tegasnya.
Kalau dibentang dalam garis lurus, critical area yang dipandu PT PBKM dimulai dari sebelum Jembatan Rumpiang menuju Teluk Miliar di perairan Kelurahan Ulu Benteng.
"Sedangkan untuk asisst, kami masih terkendala karena belum memiliki kapal tunda. Untuk menyediakan layana ini, minimal tersedia 3 unit kapal," tutup Joko.
Baca Juga: Terseret Arus Sungai, Tongkang Batu Bara Senggol Siring Marabahan di Batola
Baca Juga: Didorong Arus Sungai, Tongkang Senggol Keramba Apung di Lepasan Batola