Machine Learning

Bapanas, BRIN dan Telkom University Kembangkan Machine Learning

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyaksikan PKS tentang Perhitungan Perkiraan Harga Pangan Menggunakan Machine Learning di Bandung (14/7).

Featured-Image
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Perhitungan Perkiraan Harga Pangan Menggunakan Machine Learning dan Perumusan Rekomendasi Kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Jumat, (14/7/2023), di Kampus Telkom University, Bandung. Foto: Bapanas

bakabar.com, JAKARTA – Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Perhitungan Perkiraan Harga Pangan menggunakan Machine Learning dan Perumusan Rekomendasi Kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), di Kampus Telkom University, Bandung, Jumat, (14/7).

Menurutnya, kerja sama yang ditandatangani Bapanas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Telkom University itu, kedepannya dapat memproduksi data series harga pangan berikut sistem analisis yang bisa memberikan prediksi harga pangan serta rekomendasi kebijakan.

"Pengembangan Machine Learning ini akan sangat membantu pengambilan kebijakan dan keputusan secara cepat dan akurat, sehingga berbagai langkah aksi stabilisasi pasokan dan harga pangan dapat dilakukan lebih efisien dan efektif," tuturnya.

Arief menjelaskan, kerja sama itu meliputi penyediaan data dan informasi, riset perhitungan perkiraan harga pangan pokok, pemanfaatan machine learning untuk perhitungan prediksi harga pangan pokok, serta pendampingan sumber daya manusia dalam pemanfaatan Machine Learning.

Baca Juga: Pemantauan di Pasar, Bapanas: Stok Aman dan Pergerakan Harga Wajar

"Kita juga lakukan pembahasan penyusunan rekomendasi kebijakan serta berbagai edukasi seperti penyelenggaraan seminar, temu teknis, pelatihan, atau FGD, dan penyusunan karya tulis dalam rangka memperkuat knowledge management," terangnya.

Menurut Arief, kerja sama tiga pihak ini telah berjalan dan menghasilkan sejumlah perumusan dan model sistem namun saat ini terus dilakukan penyempurnaan dan validasi.

"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Bapanas dengan BRIN pada 4 Juli 2023 lalu. Saat ini tim dari Bapanas, BRIN, dan Telkom University terus melakukan pembahasan dan pematangan," jelasnya.

Terkait pemanfaatan aplikasi untuk pendataan pangan, Bapanas saat ini telah memiliki sistem aplikasi Panel Harga Pangan yang memuat informasi harga komoditas pangan strategis baik di tingkat produsen maupun konsumen.

Baca Juga: Kolaborasi Berdikari-Aprindo, Bapanas: Sinergi Jaga Stok Pangan

"Data mencakup informasi harga harian di 512 Kabupaten/Kota dan seluruh provinsi. Serta telah terspesifikasi untuk tingkat pedagang eceran, grosir, serta produsen," tuturnya.

Adapun, menurutnya, kerja sama antara Bapanas dan BRIN telah berjalan untuk sejumlah program lainnya, seperti perumusan standar mutu beras dan vanilla, kajian posisi Indonesia dalam forum Codex Internasional, pemberian rekomendasi teknis penerbitan Sertifikat Penerapan Penanganan yang Baik (SPPB PSAT), dan pengembangan budidaya padi melalui penanaman benih unggul. Saat ini kerja sama tersebut masih terus berjalan.

Melihat luasnya potensi kerja sama pengembangan pangan bersama BRIN dan Civitas Akademik, Arief mengajak seluruh Dinas Urusan Pangan Provinsi serta Kabupaten/Kota dapat melakukan kolaborasi serupa di daerah masing-masing, sehingga semakin banyak riset, pengembangan, dan inovasi yang lahir berdasarkan potensi lokal setiap daerah.

"Seperti kerja sama ini yang merupakan wujud konkret kerja sama pentahelix antara pemerintah, akademisi, serta didukung pelaku usaha," ujarnya.

Baca Juga: Jamin Ketahanan Pangan, Bapanas Beberkan Sejumlah Langkah Antisipasi

Sementara itu Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Telkom University Rina Pudji Astuti mengungkapkan, pihaknya siap mendukung penguatan sistem tata kelola pangan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan dan diperluas untuk pengembangan sistem pendukung berbasis teknologi informasi lainnya.

Senada, Kepala Pusat Riset Agroindustri Mulyana Hadipernata menjelaskan, kerja sama itu telah berjalan dan sudah dilakukan kajian beberapa bulan lalu.

"Sudah dilakukan beberapa kajian tapi masih perlu validasi. Terus lakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar lebih tepat lagi penentuan harga dan perluasan panen," jelasnya.

Pihaknya menyambut baik sinergi ini, pasalnya dengan keberadaan Bapanas sebagai user dapat memperbesar peluang pengaplikasian hasil riset sehingga bisa memberikan impact yang besar bagi masyarakat banyak.

Editor
Komentar
Banner
Banner