Pemantauan Stok Dan Harga

Pemantauan di Pasar, Bapanas: Stok Aman dan Pergerakan Harga Wajar

Bapanas menggencarkan pemantauan stok dan harga pangan untuk memastikan stabilisasi stok dan harga memasuki semester kedua tahun 2023.

Featured-Image
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, saat melakukan pengecekan stok dan harga komoditas pangan di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Jumat, (14/7/2023). Menurutnya, hasil pemantauan menunjukan kondisi stok pangan pokok tersedia dan aman serta kondisi harga pangan relatif stabil. Foto: Bapanas

bakabar.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggencarkan pemantauan stok dan harga pangan di pasar untuk memastikan stabilisasi stok dan harga pangan memasuki semester kedua dan kuartal ketiga tahun 2023.

Upaya itu sebagai bentuk antisipasi menghadapi fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada kuartal ketiga tahun ini, serta untuk menjaga tren penurunan inflasi.

Saat melakukan pengecekan stok dan harga komoditas pangan di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Jumat, (14/7) Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, hasil kondisi stok pangan pokok tersedia dan aman serta kondisi harga pangan relatif stabil.

"Kita semua keliling salah satunya di pasar Sederhana Kota Bandung, yang pertama kita cek mengenai ketersediaan pangan. Kedua mengenai harga pangan," ungkapnya.

Baca Juga: Kolaborasi Berdikari-Aprindo, Bapanas: Sinergi Jaga Stok Pangan

Arief menegaskan, berdasarkan hasil pengecekan, ketersediaan pangan mencukupi dan aman, untuk harga pangan juga relatif stabil di harga yang wajar. "Mayoritas pangan berada di harga yang sesuai dan tidak terpaut jauh dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Bapanas," jelasnya.

Berikut kondisi harga pangan strategis dan perbandingannya dengan HAP, daging sapi tercatat Rp120.000 - Rp140.000/kg (HAP yang ditetapkan Bapanas Rp140.000/kg), daging ayam ras Rp42.000/kg (HAP Rp36.750/kg), telur ayam Rp32.000/kg (HAP27.000/kg), beras SPHP Rp9.450/kg, beras premium Rp14.000/kg (HET Rp13.900/kg).

Kemudian cabai merah keriting Rp40.000/kg (HAP Rp37.000-55.000/kg), cabai rawit merah Rp32.000/kg (HAP Rp40.000-57.000/kg), bawang merah Rp32.000/kg (HAP Rp36.500-41.500/kg), bawang putih Rp40.000/kg, minyak goreng (MinyaKita) Rp 16.000/liter (HAP Rp14.000/liter), dan gula konsumsi Rp15.000/kg (HAP Rp13.500-Rp14.500/kg).

“Hampir keseluruhan, sekitar 75 persen harga komoditas pangan strategis masih sesuai atau tidak terpaut jauh dengan HAP, itu artinya stok dan keseimbangan harga relatif masih terkendali," tuturnya.

Baca Juga: Jamin Ketahanan Pangan, Bapanas Beberkan Sejumlah Langkah Antisipasi

Kendati demikian, Arief berpesan beberapa komoditas harus mendapat perhatian khusus, karena harganya masih terpantau tinggi seperti minyak goreng MinyaKita. "Untuk menjaga stabilitas harga MinyaKita, kita sudah minta Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Barat untuk tambah stok dan pasokan Minyakita ke pasar-pasar di Jabar, khususnya Kota Bandung," tegasnya.

Sedangkan untuk daging ayam dan telur ayam, ia mengungkapkn, saat ini NFA sedang melakukan kontrol agar terbentuk harga kesetimbangan baru. "Harga kesetimbangan tersebut harga yang wajar di setiap lini karena disesuaikan dengan kondisi biaya produksi saat ini," ujarnya.

Selain itu, ungkap Arief, upaya pemantauan stok dan harga pangan di pusat perdagangan akan terus digencarkan seiring semakin meningkatnya kewaspadaan terhadap El Nino. Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran pimpinan dan pegawai Bapanas serta dinas urusan pangan provinsi dan kabupaten/kota agar secara rutin lakukan pemantauan stok dan harga di lapangan secara detail.

“Kita ingin pastikan betul kondisi stok dan harga pangan di lapagan aman di tengah semakin dekatnya El Nino. Dengan pemantauan secara harian di seluruh kota/kabupaten kita bisa mengetahui kondisi lapangan secara presisi, sehingga langkah pengambilan keputusan bisa dilakukan tepat dan akurat,” tuturnya.

Baca Juga: Siapkan Pasokan CBP, Bapanas, BRIN dan BUMN Gelar Tanam Perdana Padi

Hal lain, terang Arief, Bapanas bersama stakeholder pangan telah menyiapkan langkah antisipasi kedaruratan saat El Nino terjadi, di antaranya melalui pengintegrasian data neraca pangan daerah dengan pusat, pemanfaatan dan pengembangan potensi pangan lokal, pendataan Champion produsen pangan wilayah untuk menjaga rantai pasok pangan di daerah

"Termasuk penyediaan sarana dan fasilitas untuk memperpanjang masa simpan produk pangan, terus menjalankan program rutin Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), serta penambahan periode penyaluran bantuan pangan," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner