bakabar.com, SAMPIT - Pedagang Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, meminta agar Pemerintah Kabupaten melakukan peningkatan jalan pasar yang saat ini sudah sangat memprihatinkan.
"Kita meminta jalan di PPM ini diperhatikan, karena sudah rusak dan berlubang. Semoga tahun 2025 sudah diperbaiki, sehingga aktivitas baik pedagang maupun pengunjung lebih merasa nyaman mampir ke pssar ini," kata Ketua PPM Sampit, Sugito, Selasa (24/12/2024).
Hal senada juga diungkapkan salah seorang pedagang PPM, Maria yang meminta kepedulian pemerintah terutama instansi terkait yang mengelola pasar tersebut.
"Itu di lubang-lubang jalan yang rusak selalu ada genangan air, baik itu air dari sampah maupun air bekas ikan. Kalau siang baunya luar biasa, dari luar sampai kedalam pasar ini maunya masuk," ungkap Maria
"Semoga saja jalannya di perbaiki dengan cepat, kami berharap pemerintah peduli dan memperbaiki jalan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim, Irawati, didampingi Pj Sekretaris Daerah, Sanggul Lumban Gaol, saat meninjau lokasi menegaskan
"Insya Allah jalan di lingkungan pasar PPM ini di Januari tahun 2025 nanti ditingkatkan, sehingga tidak lagi ada air terendap dan kebersihan pasar terjaga otomatis para konsumen juga nyaman untuk berbelanja, para pedagang juga nyaman untuk berjualan. Kita lihat nanti ke depan apakah aspal atau dicor," ungkap Irawati.
Kemudian, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustian dan Perdagangan Kotim, Fahrujiansyah, menerangkan bahwa pihaknya sudah menyusun perencanaan peningkatan jalan dilingkungan PPM tersebut.
"Untuk finalisasi DPA diakhir tahun, Kemungkinan Januari nanti kita menyusun perencanaan dan paling lambat bulan Februari sudah berjalan," jelas Fahrujiansyah
"Selain jalan juga ada penambahan penerangan, sedangkan untuk pengecatan kemungkinan di perubahan, karena kita tidak mungkin catnya standar yang biasa, karena ini menyangkut kualitas jangka panjang, maka tidak mungkin kita mengerjakan dengan bahan kualitas cat yang rendah," tungkasnya.