News

Baznas Kalsel Catat Penerimaan Zakat Rp 73,5 Miliar di 2024, Target 2025 Sudah Capai 70 Persen

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat capaian penerimaan zakat tahun 2024 dan 2025.

Featured-Image
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat capaian penerimaan zakat tahun 2024 dan 2025. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat capaian penerimaan zakat tahun 2024 dan 2025.

Data tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas se-Kalsel yang digelar di Asrama Haji Banjarmasin, Kamis (16/10/2025).

Ketua Baznas Kalsel, Irhamsyah Syafari, mengungkapkan bahwa dari target sekitar Rp 105 miliar penerimaan zakat tahun 2024, pihaknya telah mencatat capaian sebesar Rp 73,5 miliar atau sekitar 74 persen dari target.

“Walaupun untuk Baznas kabupaten/kota bervariasi capaiannya, ada yang 100 persen,” ujarnya.

Sementara untuk tahun 2025, Baznas Kalsel mencatat penerimaan zakat telah mencapai Rp 55,1 miliar dari target Rp 88,2 miliar atau sekitar 70 persen.

“Masih tersisa dua bulan untuk target bisa kita realisasikan secara maksimal,” ujar Irhamsyah optimistis.

Pimpinan Baznas RI sekaligus Pembina Wilayah Kalsel, Saidah Sakwan, menilai kegiatan Rakorda sangat penting untuk mengonsolidasikan gerakan zakat di Kalimantan Selatan.

“Rakorda ini penting untuk mengkonsolidasikan gerakan zakat di Kalsel,” katanya.

Menurut Saidah, Kalimantan Selatan memiliki potensi penerimaan zakat yang besar, namun belum seluruhnya tergarap.

“Kalau hitungan kami itu sekitar Rp 2,8 triliun. Nah, potensi ini belum digarap semuanya, baik dari sektor pertambangan, pertanian, perkebunan, maupun jasa. Ini harus kita konsolidasikan untuk mensejahterakan rakyat Kalsel,” ujarnya.

Ia menegaskan, dana zakat yang dikelola dengan baik bisa mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Selatan.

“Meskipun Kalsel saat ini sudah menjadi provinsi dengan angka kemiskinan terendah kedua di Indonesia, masih ada sekitar 129 ribu orang yang harus dientaskan dari kemiskinannya,” ucap Saidah.

“Dana zakat yang dikeluarkan oleh para muzakki dan donatur di Kalimantan Selatan bisa menjadi instrumen untuk mempercepat kesejahteraan di Kalsel,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner