bakabar.com, JAKARTA – Vitamin D menjadi salah satu senyawa yang sangat penting untuk tubuh. Senyawa tersebut dapat membantu penyerapan kalsium dan fosfat di dalam tubuh.
Kalsium dan fosfat dibutuhkan oleh tubuh dengan tujuan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, bahkan sistem imun manusia juga membutuhkan vitamin D untuk bisa melindungi tubuh dari serangan virus.
Biasanya vitamin D bisa didapatkan dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi atau menggunakan suplemen sesuai dengan resep dokter.
Baca Juga: Bangga! Geopark Indonesia Masuk Daftar UNESCO, Berikut Lokasinya
Kemajuan teknologi memudahkan manusia untuk beraktivitas di dalam rumah, sehingga semakin jarang untuk terkena paparan matahari pagi.
Bukan cuma jarang terkena paparan matahari, ternyata kekurangan vitamin D terjadi karena sebab lain.
Berikut penyebab seseorang kekurangan asupan vitamin D:
Baca Juga: Anak Perusahaan BRI Buka Lowongan, Lulusan Akutansi Merapat!
Obesitas
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), obesitas terjadi akibat penumpukan lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan antara energi masuk dengan energi keluar dalam waktu lama.
Kekurangan asupan vitamin D bisa menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami kenaikan berat badan berlebih atau obesitas.
Dalam jurnal yang berjudul ‘Vitamin D Deficiency: Consequence or Cause of Obesity’, vitamin D dikenal sangat mudah larut dalam jaringan lemak. Sehingga jika seseorang mengalami obesitas maka akan akan membuat vitamin D yang masuk ke dalam tubuh untuk mengalir dalam darah.
Padahal untuk bisa berfungsi vitamin D harus menempel pada tulang untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat.
Baca Juga: Berusia 2 Abad Lebih, Masjid Agung Kauman Magelang Jadi Saksi Sejarah Perjuangan
Alami Penyakit Tertentu
Selain Obesitas, terdapat beberapa penyakit yang memungkan seseorang untuk tidak bisa menyerap kandungan vitamin D yang berasal dari paparan sinar matahari pagi.
Salah stau penyakit tersebut yaitu radang usus. Dilansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,radang usu merupakan penyakit autoimun yang terjadi pada saluran pencernaan.
Radang usus tersebut terdapat dua jenis yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Perbedaan keduanya terletak pada lokasi peradangan terjadi.
Pada kolitis ulseratif, peradangan hanya terjadi di area usus besar. Lalu, peradangan Crohn terjadi di bagian saluran pencernaan mana pun.
Penderita radang usus besar kekurangan vitamin D karena beberapa faktor, seperti pembatasan asupan makanan, hingga saran medis untuk menghindari paparan sinar matahari saat mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh.
Terdapat beberapa penyakit lain seperti celiac, pankreatitis kronis, dan cystic fibrosis yang memengaruhi kinerja usus dan dapat menghambat penyerapan vitamin D.
Baca Juga: 28 Mei Perayaan "World Burger Day", Bagaimana Kenikmatan Ini Bermula?
Ibu Hamil dan Menyusui
Defisiensi atau kekurungan vitamin D yang terjadi pada ibu hamil dan menyusui merupakan fenomena umum yang dialami oleh perempuan.
Tapi, perlu diwapadai karena kekrungan vitamin D bisa berdampak pada bayi.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan bayi rentan mengalami patah tulang setelah dilahirkan, berat badan bayi rendah saat dilahirkan, sampai dengan gangguan pertumbuhan tulang dalam rahim.
Untuk itu penting bagi ibu hamil dan meyusui untuk menerima asupan vitamin D dalam jumlah cukup melalui paparan sinar matahari pagi atau konsumsi lemak ikan, telur, dan suplemen sesuai anjuran dokter.