bakabar.com, JAKARTA – Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu menyikapi hasil tanpa gelar dari tiga turnamen awal BWF World Tour sebagai bagian pembelajaran untuk menatap ajang turnamen selanjutnya.
Pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu menilai, dirinya masih harus bekerja keras agar bisa meraih target yang diharapkan di setiap turnamen yang ia jalani.
“Memang semuanya proses, kami mau dapat medali atau tidak memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja,” ujar Apriyani dikutip dari Antara, Jumat (10/2).
“Kalau tidak dapat mendali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan,” sambungnya.
Baca Juga: Pelatih Terbaik FIFA 2022, Siapa Saja Nominasinya?
Sebagaimana diketahui, Apriyani Rahayu yang berpasangan dengan Siti Fadia mengikuti tiga turnamen awal gelaran BWF yakni Malaysia Open, India Open, dan Indonesia Masters.
Namun sayangnya, dari ketiga turnamen yang mereka ikut, ganda putri peringkat ke-8 dunia itu gagal memboyong satu gelar pun.
Kendati demikian, Apriyani/Fadia mengaku sudah berkonsultasi kepada sang pelatih untuk memperbaiki kekurangan mereka dari tiga turnamen sebelumnya.
Lebih lanjut, dari hasil evaluasi tersebut, Apriyani mengatakan bahwa kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri menjadi poin yang perlu menjadi perhatian.
Baca Juga: As Monaco Vs PSG, Les Parisien Pincang Tanpa Dua Bintang
“Secara teknis paling kekuatan, terus pola permainan di lapangan bagimana, sadari kesalahan ada di mana. Kami tidak spesifik apa saja kekurangannya, tapi sudah tahu masing-masing apa yang mesti ditingkatkan,” tutur Apriyani.
Mengawali tiga turnamen awal BWF di tahun 2023 ini, penampilan Apriyani/Fadia justru menurun dari penampilan debut mereka pada tahun.
Pada debut mereka tahun lalu, Apriyani/Fadia mampu menciptakan dominasi kuat atas pasangan-pasangan papan atas. Namun, kini penampilan mereka seakan sudah mampu diredam oleh lawan-lawannya.
Terkait hal tersebut, Apriyani pun menuturkan pandangannya akan hal itu, dirinya mengatakan bahwa lawan memang sudah mampu membaca kelemahan mereka, sehingga kini lebih sulit untuk menekuk lawannya.
Baca Juga: MU dan Arsenal Ingin Boyong Ansu Fati, Begini Respons Barcelona
“Kalau soal tenaga kami masih powerful, hanya lawan sudah tahu titik lemah kami di mana. Ketika kami baru dipasangkan terus juara, mereka sudah tahu kalau kami bagusnya di power,” ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk menyiasati kelemahannya itu, Apriyani dan Fadia terus melakukan pembenahan dalam segi pola permainan yang lebih variatif.
Hal tersebut bertujuan agar lawan yang mereka hadapi nantinya tak bisa dengan mudah membaca strategi di lapangan.
“Tapi memang butuh lebih variatif dan konsisten, semua butuh proses dan ya sudah kami menjalani saja,” tutupnya.