Inden Ioniq 5

Antisipasi Antrean Makin Mengular, Hyundai Kebut Produksi Ioniq 5

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyatakan permintaan permohonan maaf atas keterlambatan pengiriman mobil listrik Ioniq 5 ke konsumen.

Featured-Image
Kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan melihat Ioniq 5 di booth Hyundai di GJAW 2023. Foto: dok. HMID

bakabar.com, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyatakan permintaan permohonan maaf atas keterlambatan pengiriman mobil listrik Ioniq 5 ke konsumen.

Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT HMID) mengatakan pihaknya terus berusaha menggenjot produksi Hyundai Ioniq 5 untuk mengurai antrean panjang mendapatkan mobil itu.

"Inden kami memang sudah hampir 4 ribu unit, jadi, tak usah khawatir. Konsumen yang tahun lalu menunggu, mohon maaf karena menunggu setahun, sekarang bisa kami percepat selama enam bulan," ujarnya di arena GJAW 2023, JCC, Senayan Jakarta, Jumat (10/3).

Menurut Makmur, sejak kehadirannyadi Tanah Air pada 2020, mobil listriknya itu diakui mendapatkan respons positif dari masyarakat setiap tahunnya.

Baca Juga: Hyundai Sambut GJAW 2023 dan Ramadan dengan Ragam Program Menarik

Ia menjelaslan pada tahun pertama, Hyundai Ioniq 5 tercatat dipesan sebanyak 200 unit.

Di tahun berikutnya, tepatnya pada 2021 jenama asal Korea Selatan itu dikejutkan dengan catatan penjualan Ioniq 5 yang mencapai 660 unit.

Kejutan berlanjut di 2022, di mana konsumen kendaraan ramah lingkungan itu terus merangsak naik menjadi 1.800 unit.

"Tahun ini kami sudah siap naikkan produksi empat kali lipat daripada tahun lalu," ungkap Makmur.

Baca Juga: Aplikasi myHyundai Mudahkan Pelanggan yang Ingin Servis Mobil

Meskipun harus menunggu lama, Makmur yakin konsumen Ioniq 5 di pasar otomotif Indonesia tidak lantas membatalkan pemesanan mereka begitu saja.

Ia menyebut, saat konsumen menahan pemesanannya, nomor antrean akan diberikan kepada konsumen lain yang sudah antre di belakang nama konsumen tersebut.

"Karena konsumen menunggu lama, jadi, mereka tidak menunda pemesanan kendaraan," imbuhnya.

"Kalau misalnya mereka menahan, kami berikan kepada antrean selanjutnya. Kebetulan inden panjang, jadi kami berusaha mempercepat produksi dan suplai kepada konsumen," tutup Makmur.

Editor
Komentar
Banner
Banner