bakabar.com, MARABAHAN – Sudah hampir sepuluh tahun, Munawarah, remaja dari Desa Tabatan RT 02, Kecamatan Kuripan, Barito Kuala hanya bisa rebahan.
Putri pertama pasangan Muhammad Arbain (40) dan Kana (35) ini mengalami celebral palsy atau kelumpuhan otak.
“Kami pernah membawa Munawarah ke Rumah Sakit Ulin. Namun dokter menyatakan semua saraf anak saya sudah rusak, sehingga hanya bisa memberi vitamin,” ungkap Arbain, Rabu (6/1).
Sedianya Munawarah yang sekarang sudah berusia 12 tahun, lahir sesuai bulan dan dalam kondisi sehat.
Namun ketika berusia 9 bulan, Munawarah mengalami demam tinggi. Selanjutnya perlahan anggota badan Munawarah lemas dan mengganggu perkembangan.
“Dari cerita orang tuanya, Munawarah awalnya terkena meningitis atau serangan virus di selaput otak,” jelas dr Aprija Nazzai, Kepala Puskesmas Kuripan.
“Meningitis itulah yang kemudian menyebabkan cerebral palsy. Dalam kasus Munawarah, cerebral palsy yang dialami sudah berat, karena dia tak mampu lagi bergerak sendiri maupun berbicara,” imbuhnya.
Untuk penanganan selanjutnya, pengobatan dan terapi diserahkan Puskesmas Kuripan kepada dokter spesialis anak.
“Namun prognosa agak kurang dari 100 persen membaik, karena Munawarah sudah berusia 12 tahun,” beber Aprija.
Sementara demi membantu terapi dan pengobatan, Pemkab Barito Kuala sudah menyerahkan bantuan.
Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, datang ke rumah Munawarah dan langsung menyerahkan bantuan tersebut.
Bantuan juga diberikan Dandim 1005 Marabahan Letkol Arm Ari Priyudono, serta dari Dinas Kesehatan Batola.
“Kedepan Munawarah juga dibantu Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola yang diketuai Bupati Hj Noormiliyani AS,” papar Rahmadi.
“Kami juga mengusahakan agar dokter spesialis anak di RSUD Abdul Aziz melalukan pemeriksaan,” tandasnya.