bakabar.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat bicara soal rencana pemerintah divestasi saham PT Vale.
Tasrif berharap pemerintah melalui MIND ID mampu mencaplok 51% saham di Vale bulan ini. "Ya mudah-mudahan bulan ini," ujarnya kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Baca Juga: Divestasi PT Vale Indonesia, Analis: Penting untuk Wujudkan Hilirisasi
Sejauh ini, MIND ID sudah menggenggam saham di Vale sebesar 20%. Adapun baru-baru ini pemerintah berencana bakal mencaplok 20% saham lagi. Artinya, nanti MIND ID bakal mememang 40% saham di perusahaan tambang tersebut.
Disinggung soal kesepakatan antarkedua belah pihak, Arifin blak-blakan sudah menemui titik terang. Yakni antara perusahaan tambang dan pengolahan nikel tersebut dengan MIND ID.
Baca Juga: Divestasi Saham PT Vale, Pengamat: Pemerintah Miliki Peluang Besar
"Mereka berproses dan sejauh ini sudah ada titik temu ya," ucap Arifin.
Diberitakan sebelumnya, Holding Industri Pertambangan BUMN, MIND ID sedang bersiap mengambil alih 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai bagian dari pelepasan saham (divestasi). Nantinya MIND ID akan menggenggam 40 persen saham di perusahaan tersebut.
Pengamat energi dai Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai hal itu sebagai momentum yang baik bagi pemerintah untuk melakukan divestasi hingga 51 persen di PT Vale.
Baca Juga: Divestasi Saham PT Vale, Menteri ESDM: Skema Terbaik sedang Dilakukan
"Dengan 51 persen itu maka akan menjadi pemegang saham yang mengontrol," ujar Fahmy kepada bakabar.com, Rabu (26/7).
Tak hanya itu, Fahmy juga mendorong pemerintah untuk mendesak PT Vale segera melepaskan sahamnya sebesar 51 persen kepada MIND ID. Selama 50 tahun PT Vale menambang nikel di Indonesia, ternyata komposisi sahamnya dimiliki oleh beberapa koorporasi.
Saat ini, mayoritas saham PT Vale Indonesia masih dipunyai asing, yakni Vale Canada Limited (VCL) sebesar 44,3 persen dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15 persen.