bakabar.com, JAKARTA - PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) jadi tertuduh pengekspor gelap nikel Kalsel ke China. Perusahaan tambang bijih besi itu akhir buka suara.
Menariknya, manajemen SILO merasa tak perlu mengklarifikasi. Karena apa yang disebutkan KPK diklaim sudah sesuai faktanya.
"Sudah ada klarifikasi dari KPK. Itu sudah cukup," ucap HR & GA Manager PT SILO, Rika Sambiran kepada bakabar.com, dikutip, Senin (18/9).
Baca Juga: Ekspor Gelap Nikel Kalsel ke China, Mustahil SILO Tak Bisa Bedakan!
Kasus ini bermula dari mulut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Ia tegas ada penyelundupan ada ekspor nikel ilegal Kalsel ke China. Informasi itu didapat dari KPK.
Belakangan KPK mengklarifikasi. Bahwa nikel itu terkirim tak sengaja. Kadarnya tercampur dalam ekspor bijih besi yang dikirim PT SILO ke China. Kandungannya sekitar 0,5 hingga 0,9 persen.
Klarifikasi itu disampaikan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan. Kata dia tak ada penyelundupan nikel.
Kabar baru itu memicu reaksi. Termasuk Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Ia skeptis dengan pernyataan KPK. Baginya, ekspor bijih besi oleh SILO adalah penggelapan nikel.
Baca Juga: Menguak Fakta Nikel Gelap Kalsel: Hentikan Dulu Ekspor SILO!
bakabar.com terus mencoba meminta hak jawab SILO. Termasuk mendatangi kantor pusatnya di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Namun mereka tetap merasa cukup dengan klarifikasi KPK.
"Saya kira cukup ya, terima kasih," ucap Rika ketika dimintai lagi hak jawab.
Hingga naskah ini ditayangkan, hanya itu pernyataan dari manajemen SILO. Selebihnya, mereka tak lagi merespons.