apahabara.com, JAKARTA - Sejumlah warga Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Banyuwangi geram setelah mengetahui iuran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tak disetorkan oleh oknum kepala dusun setempat, Jumat (17/3).
Warga mengaku sudah lebih dari dua tahun uang pajak mereka tak jelas. Padahal, puluhan warga tersebut telah melakukan pembayaran.
Salah satu warga bernama Heriyadi (43) mengatakan dirinya sudah membayar pajak bumi bangunan kepada oknum kepala dusun sesuai dengan yang disebutkan dalam surat.
"Saya sudah bayar sama pak Kadus, sesuai surat yang ditunjuknya kepada saya," kata Heriyadi yang terlihat emosi pada bakabar.com, Jumat (17/3).
"Saya mengetahui pajak saya tak dibayarkan ketika saya cek online pada desember 2022 lalu, terlihat nunggak," ujarnya
Sementara itu, bukan hanya satu warga yang pajaknya tidak disetorkan oleh oknum Kadus berinisial TH tersebut. Warga lain Imam Hajadi (65), mengaku kaget ketika mendapati dirinya disebut menunggak iuran pajak. Padahal sudah membayar pajak, buktinya pun juga ada.
"Ini mas, lunaskan," kata Hajadi.
"Ya kaget Mas. Gak sekali saja, ternyata lima tahun saya serasa dibohongi," bebernya.
Dari keterangan beberapa warga, nominal yang tak disetorkan oleh oknum kepala dusun tersebut bervariatif, mulai Rp 150.000 hingga ada yang Rp12 jutaan. Secara keseluruhan, total kerugian yang dialami warga kurang lebih diperkirakan mencapai Rp50 juta lebih dari sekitar 30 warga yang pajaknya tidak dibayarkan
Kades Mengakui Anak Buahnya Membawa Kabur Iuran PBB
Kepala Desa Sumbersari Khamdan menyatakan bahwa uang iuran pajak warga Dusun Semalang, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala dusun.
Khamdan pun tak menampik jika uang iuran pajak dipakai untuk keperluan pribadi anak buahnya itu.
"Ya dipakai Pak Wo (pak Kadus), Saat kita mintai pertanggungjawaban, beliau ditelfon gak bisa, didatangi juga gak ada," kata khamdani.
"Sudah Dua hari gak tau ke mana, gak ada kabar," ujarnya.
Khamdan menegaskan jika uang pajak sepenuhnya ada di tangan Kadus Semalang tersebut. Sebab, pihaknya sudah mendesak kadus untuk bertanggung jawab.
"Jika gak ada kejelasan, saya persilahkan warga untuk melaporkan yang bersangkutan ke polisi," pungkasnya.