Sodium adalah unsur utama dalam garam yang digunakan pada mie instan. Kandungan ini dapat memengaruhi organ vital tubuh anak dan menyebabkan kerusakan saat dikonsumsi secara berlebihan.
Ketika Mama memeriksa berapa persen kadar natrium atau sodium dalam satu bungkus mie instan, jika jumlahnya sudah cukup besar bagi orang dewasa, maka bagi usia anak, jumlah tersebut bisa melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, 1 dari 6 anak berusia 8-17 tahun, memiliki tekanan darah yang tinggi. Walaupun efeknya tidak segera terlihat, tekanan darah tinggi juga merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
6. Kandungan karsinogenik yang berisiko menyebabkan kanker pada anak
Mie instan banyak disukai karena bahan-bahan ini bertindak sebagai aditif rasa. Bahan kimia lainnya seperti dioksin dan plasticizer juga bersifat karsinogenik. Bahan ini merupakan bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam kemasan mie instan.
Umumnya, dioksin dan plasticizer dikandung dalam kemasan cup yang bisa tercampur dengan mudah ketika memasukkan air panas ke dalamnya saat mie di seduh.
Para ahli juga mengatakan bahwa bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi anak terus menerus.
7. Berisiko menyebabkan organ hati anak rusak dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
Anak yang terlalu sering makan mie instan juga berisiko merusak organ hati nya. Karena terdapat kandungan bahan anti beku yang ada dalam mie instan, bernama Humektan. Bahan ini berpotensi membuat organ hati anak menjadi rusak.
Kandungan Humektan ini berfungsi untuk membuat mie cepat mengering.
Namun, jika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh anak, dapat merusak organ hati dan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.