Mayat Sekeluarga Kalideres

5 Fakta Terbaru Kasus Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres

Berikut ini merupakan fakta-fakta terbaru dari kasus tewasnya 1 keluarga di Kalideres

Featured-Image
Perumahan Citra Garden Satu Extention (Foto: apahabar.com/Daffa Aldi)

bakabar.com, JAKARTA - Pihak kepolisian hari ini (9/12) secara resmi memberhentikan penyelidikan pada tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

"Oleh karenanya hasil penyelidikan kami maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Alasan tersebut, karena pihak kepolisian tidak menemukan adanya tindak pidana pada peristiwa ini serta motif bunuh diri.

"Tidak ditemukannya ada peristiwa pidana, tidak dtemukan motif apakah karena bunuh diri itu tidak ditemukan," ujarnya.

Baca Juga: Temukan Obat Kanker, Polisi Klaim Tidak Ada Racun pada 4 Jenazah yang Tewas di Kalideres

Seperti diketahui, keempat korban tersebut ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extention, Kalideres, Jakarta Barat.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Berikut ini merupakan fakta-fakta terbaru dari kasus tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang dirangkum dalam berita.

Polisi Menghentikan Penyelidikan

Pihak kepolisian pada hari Jumat (9/12) lalu, secara resmi memberhentikan penyelidikan pada tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

"Oleh karenanya hasil penyelidikan kami maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Baca Juga: Psikolog Forensik Ungkap Kondisi Keuangan Buat Keluarga Kalideres Tidak Dimakamkan

Alasan tersebut, karena pihak kepolisian tidak menemukan adanya tindak pidana pada peristiwa ini serta motif bunuh diri.

"Tidak ditemukannya ada peristiwa pidana, tidak dtemukan motif apakah karena bunuh diri itu tidak ditemukan," ujarnya.

Tidak Ada Kandungan Racun Pada Keempat Korban Tersebut

Kabid Puslabfor Polri mengklaim bahwa tidak ada racun atau bahan berbahaya di keluarga yang tewas di Kalideres.

"Sisi toksikologi kita koordinasi rekan-rekan forensik periksa organ tubuh tidak menemukan bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban," kata Kabid Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi dalam jumpa pers, di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12).

Hal tersebut ditemukan pihak kepolisian setelah penyidik selesai melakukan pemeriksaan. Selanjutnya, Puslabfor polri menemukan obat kanker payudara pada jasad ibunda Renny Margareha.

Baca Juga: Tak Ada Tindak Pidana, Polda Metro Resmi Hentikan Penyelidikan Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres

"Tapi kita temukan dari organ hati Renny ada tamoxifen obat kanker payudara," ujarnya.

Wahyu menjelaskan bahwa saat olah TKP ada cairan bening, dipastikan cairan itu bukan racun.

"Ada cairan bening di TKP ternyata mengandung tamoxifen. Tamoxifen bukan racun tapi obat," imbuhnya.

Penyebab Kematian pada Keempat Jenazah Tersebut

Dokter spesialis forensik dari Universitas Indonesia dr Ade Firmansyah menjelaskan korban Rudyanto mengalami pendarahan saluran cerna, Renny adanya pengentalan darah, Budyanto adanya serajangan jantung, serta Dian radang paru-paru.

"Rudyanto ada perdarahan saluran cerna, Renny pengentalan darah , Budyanto tingkat pembusukan lebih awal didapatkan petunjuk jelas ada serangan jantung baru dan lama serta asteorklorosis. Dian ada bukti radang paru menahun kronis dan rongga di paru gambaran penyakit menahun," ujarnya.

Ia menegaskan bawa Budyanto dan Dian 3 hari sebelum meninggal dirinya makan. Karena ditemukan adanya karbo dan serat.

"Budyanto dan Dian ada feses. Pada jenazah ini ditemukan sisa makanan belum terbuang, paling lama 3 hari setelah makan terakhir meninggal dunia. Feses ada karbo dan serat. Yang bersangkutan Budyanto dan Dian makan setidaknya 3 hari sebelum meninggal," imbuhnya.

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner