bakabar.com, JAKARTA - Memasuki tahun ke tiga program Kartu Prakerja diharapkan dapat menciptakan lebih banyak pengusaha baru.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam perayaan 3 Tahun Prakerja di Jakarta, Rabu (15/3).
"Program Kartu Prakerja yang berjalan dengan skema semi bansos selama pandemi Covid-19 bisa terus berbenah. Sehingga ke depan bisa menciptakan para pengusaha baru," kata Menko Airlangga.
Perjalanan Kartu Prakerja kini memasuki persimpangan kedua, di mana pemerintah menghendaki pendidikan yang sifatnya offline. Sehingga pelatihan retraining dan reskilling betul-betul bisa dilaksanakan secara offline dengan kualitas lebih baik.
Baca Juga: Siap-Siap! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Dibuka Malam Ini
"Ini yang mungkin masih kita lakukan lagi dalam bentuk trial berikut. Namun oleh sistem offline beberapa kementerian sudah punya pola, namun jamnya lebih lama. Sehingga tantangannya bagaimana dengan jam yang lebih pendek, ini bisa menghasilkan output yang baik," lanjutnya.
Menurut Menko Airlangga, esensi penting dalam sebuah pelatihan kerja adalah pendidikan langsung. Karenanya, skema pembelajaran offline kartu prakerja akan terus di dorong.
Jika hal itu terealisasi, pastinya secara jumlah akan melebihi kapasitas onlinenya. "Karena itu kualitas pelatihan di berbagai kota, kualitas akses, juga para trainer dan pelatih harus terus di dorong," terangnya.
Sejumlah tantangan yang perlu didorong, diantaranya bagaimana menyambungkan para alumni Prakerja, terutama yang hendak menjadi pengusaha dengan ketersediaan pembiayaan.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja, Terbukti Berikan Banyak Manfaat
Dalam hal ini, pemerintah sudah menyediakan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal bagi para pengusaha alumni Kartu Prakerja untuk menciptakan peluang usaha baru.
"Saya minta agar ini bisa terus didorong, agar alumni Prakerja yang sudah lulus dan jadi entrepreneur yang tadi jumlahnya sedikit di bawah 20 persen bisa terus di-track. Jadi tidak lepas dari monitoring Kartu Prakerja," kata Airlangga.
Dia menambahkan, "Tentu kita ingin menghasilkan pengusaha-pengusaha tangguh yang berasal dari lembaga pendidikan Kartu Prakerja."
Tantangan berikut yang perlu didorong adalah bagaimana menyambungkan para alumni Kartu Prakerja, terutama yang hendak menjadi pengusaha dengan ketersediaan pembiayaan.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Dana Rp2,67 Triliun untuk Kartu Prakerja 2023
Dalam hal ini, pemerintah sudah menyediakan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal bagi para pengusaha alumni Kartu Prakerja untuk menciptakan usahanya.
"Tentu kita ingin menghasilkan pengusaha-pengusaha tangguh yang berasal dari pendidikan Kartu Prakerja," pungkasnya.