bakabar.com, JAKARTA - Dolar AS menguat, rupiah anjlok. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Alasannya, penguatan dolar yang kini sedang terjadi bukan hanya dialami oleh rupiah. Tapi juga seluruh mata uang di dunia.
"Seluruh dunia, dolar menguat, jadi bukan cuma Indonesia, jadi kita tenang saja," kata Airlangga usai acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, ASEAN Forging Ahead di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, (11/10).
Baca Juga: Tekanan Dolar AS Menguat, Rupiah Anjlok Hari Ini!
Di samping itu, di mengatakan pemerintah juga telah memiliki sejumlah instrumen untuk menghadapi fluktuasi harga dollar AS. Yakni penerapan Devisa Hasil Ekspor (DHE).
Airlangga memastikan pemerintah akan segera mengevaluasi penerapan DHE dalam waktu dekat ini.
"Indonesia menerapkan devisa hasil ekspor yang diharapkan 3 bulan lagi kita mulai akan mengevaluasi di tengah ketidakpastian dolar AS ini, devisa ini menjadi penting dan kita sudah menyiapkan obat sebelum hujannya turun," kata dia.
Berdasarkan pantauan bakabar.com. Tekanan dolar AS makin kuat. Kurs rupiah kian anjlok, Rabi ini.
Baca Juga: Dorong Perekonomian Negara, Menko Airlangga Gandeng Menteri Kanada
Saat ini kurs jual rupiah berada di level Rp15.786,54 per dolar AS. Sedangkan nilai belinya Rp15.629,46.
Nilainya lebih lemas ketimbang, Selasa (10/10) tadi. Dari data Bank Indonesia (BI nilai jual rupiah dipatok Rp15.753,38 per dolar AS. Dan kurs belinya Rp15.596,63.
Angkanya terus mengalami pelemahan sejak, Senin (9/10). Di mana nilai jual rupiah dipatok Rp15.706,14 dan kurs belinya Rp15.549,86 per dolar AS.
