bakabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 270 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) selama seminggu terakhir.
"Jadi 64% dari total kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan IPH, sementara yang mengalami penurunan ada 24%," papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar oleh Kemendagri secara daring, Selasa (4/7).
Pudji menyebut sebagian besar kenaikan IPH terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi ada di Bengkalis, Pasaman, Aceh Barat Daya, Asahan, Bontang, Langsa, Kubu Raya, dan Aceh Utara.
"Sementara kabupaten/kota dengan penurunan IPH tertinggi terjadi di Maluku Barat daya, Katingan, Kolaka Utara, Kepulauan Seribu, Barito Selatan, Manggarai Barat, Banjarbaru, Lematang Ilir, Sumba tengah, dan juga Buton Selatan," ujarnya.
Baca Juga: Per 1 Juli 2023, Informasi Harga Pangan Bisa Diakses di Website BI
Dilihat per pulau besar, IPH tertinggi ada di pulau Sumatera sebanyak 83% kabupaten/kota. Kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan nilai IPH 5,63%. Selain itu, sebanyak 13% kabupaten/kota mengalami penurunan IPH.
Secara rinci, 10 kabupaten kota di Sumatera yang mengalami kenaikan IPH tertinggi yaitu, Bengkalis di Riau, Pasaman di Sumatera Barat, kemudian Aceh Barat Daya. Selanjutnya, Kabupaten Asahan, Langsa, Aceh Utara, Bangka Selatan, Batanghari, Aceh Tenggara dan Simalungun.
"Komoditas yang memberikan andil terbesar kenaikan IPH di Sumatera didominasi oleh harga daging ayam ras dan cabai merah," ungkap Pudji.
Berikutnya untuk pulau Jawa, terdapat 63% kabupaten kota yang mengalami kenaikan IPH. Sementara itu 36% mengalami penurunan. IPH tertinggi terjadi di Serang dengan nilai IPH sebesar 2,5%.
Baca Juga: Bapanas Pastikan Pasokan dan Harga Pangan Terjaga Jelang Iduladha
Adapun 10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi, di antaranya Serang, Blora, Bandung Barat, Karawang, Kota Blitar, Sidoarjo, Lamongan, Sragen, Bekasi, dan Semarang.
Untuk komoditas yang memberikan andil terbesar di pulau Jawa didominasi oleh daging ayam ras, cabe rawit, dan jeruk. "Di sini jeruk juga cukup banyak terjadi di 10 kabupaten kota tersebut," katanya.
Selanjutnya, untuk di luar Pulau Jawa dan Sumatera, terdapat 53 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi, seperti di Ngada dengan IPH sebesar 4,20%.
10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera yaitu Bontang, Kubu Raya, Nageko, Berau, Maluku Tenggara Barat, Minahasa Tenggara, Mempawah, Bolaang Mongondow, dan Soppeng.
Baca Juga: Harga Pangan, Komoditas Holtikultura Turun, Minyak Goreng Naik
Kemudian untuk komoditas yang memberikan andil terbesar di luar pulau Jawa dan Sumatera adalah daging ayam ras cabe merah dan telur ayam ras.
Dilihat dari jenis komoditas pangan, daging ayam ras mengalami kenaikan harga di 196 kabupaten/kota. Kemudian cabai merah terjadi kenaikan harga di 128 kabupaten/kota. Cabai rawit terjadi kenaikan harga di 102 kabupaten/kota.
"Terakhir, telur ayam ras terjadi kenaikan harga di 63 kabupaten/kota, dan bawang putih di 57 kabupaten/kota," tutupnya.