bakabar.com, SAMPIT - Maraknya truk bermuatan berat yang hilir mudik melintasi jalan dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, memicu kekhawatiran warga.
Truk-truk tersebut, yang diduga melebihi kapasitas angkut atau over dimension over load (ODOL), tak hanya merusak infrastruktur jalan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Sejumlah warga mengaku prihatin karena aktivitas angkutan berat seperti truk pembawa tandan buah segar (TBS), minyak kelapa sawit (CPO), kernel, dan pupuk, terus dibiarkan melintas di kawasan kota tanpa pengawasan berarti dari instansi terkait.
“Truk-truk itu besar sekali, muatannya bisa lebih dari 20 ton. Mereka melintas di jalan dalam kota yang sempit dan ramai. Bahaya sekali untuk pengendara lain,” keluh Didit, warga Sampit, Kamis (12/6/2025).
Ia juga menyoroti dampak lingkungan dari lalu lintas truk berat yang berlebihan, seperti jalan yang cepat rusak dan debu yang mencemari udara.
“Kami ini yang tiap hari merasakan langsung dampaknya. Kami haral pemerintah tidak tutup mata,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Donny, warga lainnya, yang berharap instruksi Gubernur Kalimantan Tengah untuk menghentikan aktivitas angkutan ODOL segera ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan dan kepolisian.
“Ada arahan dari gubernur, tapi sampai sekarang tidak terlihat ada penertiban nyata. Truk-truk besar masih bebas berkeliaran. Fungsi pengawasan di mana?” ujarnya dengan nada kecewa.
Padahal, jalan di Kotim sebagian besar hanya masuk kategori kelas III dengan daya dukung maksimal delapan ton per sumbu. Ketika jalan yang tak sesuai kelas terus dilalui kendaraan berat, kerusakan pun tak terhindarkan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, sejauh mana komitmen pemerintah daerah dalam melindungi keselamatan warganya dan menjaga infrastruktur publik. Tanpa pengawasan dan penegakan aturan yang konsisten, beban kerusakan akan terus ditanggung rakyat.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari Dishub Kotim dan aparat kepolisian. Penertiban truk ODOL bukan hanya soal teknis transportasi, tapi juga menyangkut keselamatan, kenyamanan, dan keadilan bagi warga kota.