bakabar.com, CIANJUR - Sebanyak 144 calon jemaah haji asal Cianjur terpaksa menunda keberangkatan ke Tanah Suci. Ini dikarenakan sejumlah calon jemaah haji tersebut merupakan korban bencana gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022.
Kepala Seksi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur, Rian Fauzi mengungkapkan kuota haji di Kabupaten Cianjur pada tahun 2023 sebanyak 1.355 orang yang terbagi dalam empat kloter.
Dari total kuota haji tersebut sebanyak 144 orang batal berangkat karena belum melunasi ongkos naik haji dikarenakan menjadi kondisinya saat ini sebagai korban gempa Cianjur.
Baca Juga: 472 Calon Jemaah Haji Asal Cianjur Diberangkatkan ke Asrama Bekasi
"Yang mundur sebagian besar korban gempa yang memilih untuk menyelesaikan pembangunan rumah terlebih dahulu. Mereka sudah diganti dengan calon haji yang masuk daftar tunggu 2023," kata Rian pada bakabar.com, Selasa (23/05).
Dari sekitar 50 persen calon jemaah haji yang menunda keberangkatan dikarenakan merupakan warga korban gempa, sedangkan sisanya meninggal dunia dan sakit serta menunggu keberangkatan bersama dengan anggota keluarga yang lain di tahun depan.
Baca Juga: Kemenag Kaji Soal Relaksasi Pelunasan JCH yang Terganggu di BSI
Baca Juga: Kemenag Berikan Kemudahan, Calon Jemaah Haji Tidak Didampingi Mahram Lagi
Mereka yang menunda keberangkatan akan masuk dalam daftar calon haji tahun 2024. Dengan begitu, para calon jemaah haji yang juga korban gempa Cianjur dapat menuntaskan terlebih dahulu pembangunan rumah yang rusak akibat gempa.
Sebagian besar calon jemaah haji yang mengundurkan diri tersebut mash tinggal di dalam tenda dan hunian darurat. Sebab, rumah korban gempa Cianjur sebagian masih dalam proses pembangunan.
"Petugas dari Kemenag sudah mendatangi calon haji yang mengundur keberangkatan, sebagian besar memilih menyelesaikan pembangunan rumah yang ambruk karena gempa. Mereka akan melunasi ongkos naik haji tahun depan," ungkapnya