Tak Berkategori

Begini Riwayat Gelar “Wujud” di Belakang Nama Syekh Abdullah Al Banjari

apahabar.com, BANJARMASIN – Syekh Abdullah Al Banjari adalah seorang ulama asal Banjar yang menetap di Makkah….

Featured-Image
Syekh Ali Al Banjari anak dari Syekh Abdullah Wujud Al Banjari.Sumber-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Syekh Abdullah Al Banjari adalah seorang ulama asal Banjar yang menetap di Makkah. Ulama ini di kemudian hari mendapat gelar "Wujud" di belakang namanya.

Syekh Abdullah Al Banjari merupakan ulama Karismatik di Makkah Al Mukarromah. Anak dari Qadhi H Mahmud putra Asiah putra Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (6), "Kebaikan" yang Dinilai Tak tepat oleh Sang Ayah

Beliau melanjutkan tradisi keluarganya, yang menjadi pemuka agama. Ayahnya, Syekh Mahmud Al Banjari merupakan Qadhi di Kesultanan Banjar. Sedangkan datuknya, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah ulama besar yang juga sempat mengajar di Makkah Al Mukarromah.

Tradisi keluarga itu pun diwariskan Syekh Abdullah kepada anaknya, Syekh Ali Al Banjari. Syekh Ali sendiri juga mengajar di Masjidil Haram di zamannya. Dia diketahui berperan dalam penulisan kitab I'anatuutholibin karya gurunya, Syekh Bakri Syatha. Yakni, sebagai juru tulis.

Anak dari Syekh Ali adalah Tuan Guru H Husin Ali Al Banjari. Guru Husin Ali merupakan pengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura dan menjadi Katib Nahdlatul Ulama pertama di Kalimantan Selatan.

Sekarang, "warisan" itu turun pada Guru H Muhammad bin Husin bin Ali Al Banjari. Beliau, kini menjabat sebagai Ketua Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Baca Juga: Pendulang Emas Terkejut Mendengar Penjelasan Guru Ramli Terkait Lokasi Galian

Dari penuturan Guru H Muhammad Husin inilah diketahui asal-usul gelar "wujud" di belakang nama datuknya, Syekh Abdullah Al Banjari.

Menurut Guru Muhammad Husin, Syekh Abdullah Wujud adalah ulama ahli zikir. Jika beliau sedang berzikir, maka terungkaplah kejadian yang tak lazim bagi pandangan orang awam. Yakni, tubuh beliau tidak lagi bisa dilihat (hilang, red).

"Yang terlihat hanya pakaian dan sorbannya saja," ujar Guru Muhammad Husin.

Karena keganjilan tersebut, sambung beliau, orang-orang kemudian menjulukinya dengan "Wujud" dibelakang namanya. Yakni sifat Tuhan yang berarti "ada", karena sempurnanya menenggelamkan diri di sifat Tuhan tersebut, "hilanglah dirinya".

Syekh Abdullah Wujud Al Banjari wafat di Makkah, dan dimakamkan di Jannatul Mualla. Makam beliau tidak jauh dari makam para ulama asal Indonesia lainnya, seperti makam Syekh Nawawi Al Bantani.

Baca Juga: Mengenang Abah Guru Sekumpul (5), Ejekan yang Menjadi Doa

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner